- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Pasca PKS dan PAN memilih mengusung Sudrajat bersama Gerindra, Demokrat kini sendirian mengusung Deddy Mizwar di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Salah satu upaya Demokrat kemungkinan akan melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Merespons isu tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, Achmad Baidowi, mengatakan sejauh ini masih berkomitmen mendukung Ridwan Kamil berpasangan dengan UU Ruhzanul Ulum. Menurut dia, belumada rencana pergeseran dukungan termasuk soal kemungkinan menduetkan Deddy dengan kadernya yang juga Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum.
"Kami menghormati kesepakatan yang dibikin PPP bersama RK yakni memberikan waktu hingga akhir minggu ini untuk tentukan sikap," kata Baidowi melalui pesan singkat, Kamis 28 Desember 2017.
Ia menambahkan saat ini para elite parpol pengusung yaitu PPP, Nasdem, dan PKB tingkat Provinsi Jawa Barat juga sudah duduk bersama dengan Ridwan Kamil untuk membicarakan posisi wakil. "Komunikasi mulai membaik," kata Baidowi.
Menjelang pendaftaran pasangan calon Pilkada pada 8 Januari 2018 mendatang, dinamika politik mengalami perubahan. PKS yang sebelumnya menduetkan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu berubah sikap politiknya dengan mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat bersama Gerindra dan PAN.
Dengan mengusung Deddy Mizwar, Demokrat harus berkoalisi dengan parpol lain. Sebab, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hanya memiliki 12 kursi di DPRD Jabar. Artinya, masih perlu 8 kursi tambahan lagi agar bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilgub Jabar.