Membaca Sinyal Jokowi Promosikan Cak Imin Jadi Cawapres

Jokowi dan Cak Imin.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa, Maman Imanulhaq mengapresiasi keakraban yang terjadi antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dalam peresmian kereta bandara, Selasa 2 Januari 2018.

Muhaimin Iskandar Sowan ke Jateng, PKB dan NU Klaim Makin Solid

"Pertama ini bentuk komunikasi politik, atau komunikasi pemimpin-pemimpin di Indonesia yang memang seharusnya terus terjalin dengan baik dan akrab" kata Maman kepada VIVA.

Menurutnya, memasuki tahun politik, komunikasi seperti ini sangat diharapkan terjadi di tengah masyarakat. Pertemuan tersebut, dianggap sebagai sesuatu yang bersifat kekeluargaan, hangat, dan tentunya penuh makna.

Harlah PKB ke-22, Cak Imin: Partai Ini Diracik Kiai dan Ulama

"Yang kedua, orang boleh menafsirkan tentang ini adalah sinyal dukungan PKB terhadap pemerintah Jokowi. Tentu, sebuah dukungan yang didasarkan rasionalitas dan capaian-capaian yang dilakukan Jokowi, terutama pembangunan infrastruktur," kata Maman.

Ia berharap, keakraban yang diperlihatkan Jokowi dan Cak Imin adalah bentuk sinyal positif juga bahwa ke depan publik membutuhkan semacam dwi tunggal. Sebab, ia menilai, Jokowi juga didukung oleh sosok anak muda yang punya integritas dan prestasi di Indonesia.

Kocak, Cak Imin Pakai Kaos Teroris Jancook

"Tiga poin itu, menurut saya yang penting. Satu komunikasi yang akrab, dua dukungan kepada capaian-capaian. Tiga, sinyal menuju capres dan cawapres 2019," kata Maman.


Cak Imin sengaja dipromosikan

Sementara itu, menurut Direktur Lingkat Madani Indonesia (Lima) Rai Rangkuti, Cak Imin memang sengaja dipromosikan oleh Presiden Jokowi, yang tentu akan maju lagi pada Pilpres 2019.

"Ada kemungkinan nama MI (Muhaimin Iskandar) adalah salah satu orang yang akan dipromosikan oleh Jokowi sebagai calon pendampingnya pada Pilpres 2019 yang akan datang," kata Rai.

Setidaknya, menurutnya, ada lima alasan kenapa Jokowi mempromosikan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Pertama, Cak Imin dianggap sosok muda dan sudah pengalaman dalam politik Indonesia. Kedua, figur santri dan ini sangat dibutuhkan oleh Jokowi dalam rangka menangkis berbagai isu SARA yang menimpanya.

"Dengan adanya MI sebagai pendamping, sedikit banyak akan mengurangi isu SARA yang ditujukan ke Jokowi," katanya.

Alasan ketiga, adalah Cak Imin ketua umum PKB. Partai dengan basis masa warga NU dan paling banyak berada di pulau Jawa. Kemudian yang keempat, ia melihat baik Jokowi dan Cak Imin punya kesamaan dalam menjaga NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.

"Kelima, (Cak Imin) mewakili figur Muslim moderat. Bagian ini penting dalam kerangka poin empat (menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945) dan dua (golongan santri)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya