- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, menilai tidak ada lagi beban bagi Presiden Joko Widodo untuk mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai menteri. Meskipun, ia kini sudah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Memang diakuinya, saat Jokowi memulai pertarungan di Pilpres 2014, keinginan membentuk profesionalisme kabinet sangat kuat. Sebab, rangkap jabatan di era SBY sebelumnya banyak yang dikritik.
Namun, situasi saat 2014 dengan saat ini, menurutnya berbeda sekali. Kali ini, Jokowi tidak ada beban.
"Situasinya berbeda saat Oktober 2014 lalu. Bagaimana orang kampung dari Solo menjadi elit baru. Keraguan publik masih tinggi saat itu sehingga mempertahankan ide tim profesional. Maka saat ini publik tidak meragukan lagi," kata Sirojudin dalam diakusi polemik di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu, 6 Januari 2018.
Tidak ada beban, karena menurutnya Jokowi sudah membuktikan kinerjanya lebih baik. Maka orang tidak lagi memperhatikan dan meragukan, apakah Airlangga tetap menjadi menteri sekaligus Ketua Umum Partai Golkar.
Hal itu terlihat dari berbagai survei, yang mengindikasikan kepuasan publik yang tinggi.
"Maka sebetulnya beban untuk pembuktian diri semakin kecil. Mestinya dari sisi Pak Jokowi tidak terlalu beresiko jika beliau tetap mempertahankan Pak Airlangga," kata Sirojudin.