- VIVA/Ikhwan Yanuar
VIVA – Penetapan resmi calon peserta pemilihan kepala daerah 2018 banyak dilakukan partai-partai politik di masa-masa akhir jelang pendaftaran. Hal itu dinilai karena partai politik kerap saling intip kekuatan. Selain itu, peta koalisi pun kerap berubah.
"Kenapa 2018 saling intip, bahkan peta koalisi berubah, karena 2018 tidak bisa dilepaskan dari uji mesin partai menuju 2019. Dan partai mengonsentrasikan itu di pilkada," kata Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini di Halimun, Jakarta, Minggu 7 Januari 2018.
Partai politik, menurut Titi, membangun persepsi kemenangan pilkada ini sebagai kemenangan di 2019. Sehingga partai menjadi hati-hati dalam menentukan calon.
"Pilgub menjadi fokus sebagai basis menuju 2019. Membuat partai sedemikian rupa belajar dan mengubah strategi," kata Titi.
Karena itu, menurutnya, tidak mengherankan jika banyak partai saling tunggu sikap partai lain. Padahal Komisi Pemilihan Umum sebelumnya telah mengumumkan jadwal pendaftaran sejak jauh hari.
"Jadi walau KPU mengumumkan pendaftaran jauh hari, tapi last minute, koalisi mepet waktu. Ini berkaitan betul dengan 2019," kata Titi. (ase)