- Twitter/@jokowi
VIVA – Kemenangan pemilihan kepala daerah di Pulau Jawa dinilai akan menjadi pertaruhan Joko Widodo untuk maju kembali sebagai calon presiden. Figur yang dijagokan Jokowi di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menjadi kunci suara Jokowi.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan setelah kalah di Pilkada Banten dan DKI Jakarta, Jokowi tentu akan berhitung.
"Pilkada kali ini jadi pertaruhan Pak Jokowi setelah kalah di Banten dan DKI Jakarta. Apabila jagoan Pak Jokowi di Jabar, Jateng dan Jatim kalah juga, itu lampu kuning buat Pak Jokowi," kata Yandri dalam diskusi dengan tema Jawa Adalah Kunci di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis 11 Januari 2018.
Yandri mengetahui peta politik di Banten saat era Rano Karno menjabat Gubernur. Peran Rano penting dalam memenangkan Jokowi di Pilpres 2014. Meski akhirnya, Rano Karno harus kalah dalam Pilkada 2017.
"Daerah pemilihan saya Banten, saya tahu betul strateginya," lanjut Yandri.
Dengan kekalahan di Banten dan DKI, menurutnya, Jokowi mulai membuat strategi baru untuk Pulau Jawa. Strategi tersebut dengan mencoba bermain di dua kaki. Dengan demikian, menurutnya kepentingan pemilihan preiden 2019 bisa terakomodasi.
"Sekarang mulai pasang strategi dua kaki. Contoh di Jabar, Golkar ke mana, PDIP ke mana, Hanura ke mana, NasDem ke mana. Pak Jokowi akan habis-habisan di (Pilkada) Jawa tentunya," paparnya.
Yandri membuat analisis di Pilkada Jawa Barat. Bila TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang menang, maka di sana ada kekuatan PDIP. Kemudian, kalau Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum pemenangnya, pendukungnya adalah NasDem.
Begitu pula ketika Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang menang ada Golkar di koalisi tersebut.
"Kecuali koalisi Gerindra, PKS, PAN yang menang, itu berarti tiga kosong buat Pak Jokowi (setelah kalah di Banten dan DKI)," ujarnya. (one)
