Bila Jagoan Golkar Menang di Pilkada, Elektabilitas Moncer

Penyerahan Surat Keputusan DPP Partai Golkar pada Pilkada 2018
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – Elektabilitas Partai Golkar dinilai mulai mengalami peningkatan sejak dipimpin Airlangga Hartarto. Bila pasangan calon yang diusung Golkar menang di pemilihan kepala daerah serentak 2018 maka akan mendongkrak elektabilitas Partai Beringin.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

"Tentu, elektabilitas naik. Selain itu juga akan memudahkan konsolidasi bahwa Golkar punya konsep disukai rakyat," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Sarmuji kepada VIVA, Kamis, 11 Januari 2018.

Dia mengatakan, 12 dari 17 provinsi yang menggelar pemilihan kepala daerah menjadi target pemenangan Golkar di bawah pimpinan Airlangga. Ada beberapa pilkada provinsi, Golkar ikut mengusung pasangan calon daerah dan diharapkan menjadi lumbung suara Partai Beringin di Pemilu 2019.

Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final

"Seperti Sulawesi Selatan, Jabar, Sumsel, Sumut yang merupakan daerah dengan pemilih besar. Jika suara di daerah meningkat, akumulasinya secara nasional pasti meningkat juga," ujarnya menambahkan.

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Golkar di bawah Airlangga Hartarto memungkinkan elektabilitas terdongkrak. Namun, di Pilkada 2018, Golkar juga punya tantangan besar membersihkan 'beban' citra era Setya Novanto.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

"Golkar bisa terus elektabilitasnya mungkin. Ini tergantung dari kemenangan di Pilkada nanti," tutur Hendri, saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, bila hasil perolehan suara Golkar di Pemilu 2019 melampaui 15 persen maka Airlangga berhasil mendongkrak elektabilitas Partai Beringin. Tapi, bila hanya di kisaran 13-14 persen, masih ada pekerjaan rumah.

"Kalau di atas 15 persen bahkan lebih, Airlangga berhasil. Kalau hasil Pilkada menang bisa jadi faktor lain dongkrak elektabilitas," ujarnya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya