- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Kegagalan HT Erry Nuradi maju dalam Pilgub Sumatera Utara 2018 disambut kekecewaan dari para pendukung dan relawan gubernur Sumatera Utara petahana itu. Erry kandas menjadi calon gubernur karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik.
"Kami sudah tahu bahwa Tengku Erry yang sering kami sebut Pak Paten merupakan sosok yang pertama sekali mendapatkan perahu, namun pada akhirnya perahunya diambil oleh pasangan calon lain," ucap Koordinator Sahabat Muda Paten, Ari Sugarna di Rumah Silaturahmi Sumut Paten, Jalan Mongonsidi, Medan, Jumat sore, 12 Januari 2018.
Ari mengklaim, Erry memiliki relawan dan simpatisan mencapai dua juta orang di Sumatera Utara dari berbagai elemen masyarakat. Walau gagal menjadi calon gubernur, relawan masih setia menunggu arah politik dari Erry untuk dukungan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut, yang maju saat ini.
"Kami akan menyampaikan sikap ini dan meminta arahan dari beliau mengenai sikap kami di Pilgub Sumut 2018. Apakah, kami arahannya akan golput dan lainnya kami siap. Tidak memilih mana pun, akan tetap menang itu," jelas Ari.
Ari juga mengungkapkan, untuk golput tidak pasti diarahkan oleh Erry. Karena, sosok Erry sebagai diyakini tidak akan mengarahkan untuk golput.
"Relawan dan kami masih menunggu arahan dari Paten. Kami masih setia dan sayang kepada bapak Tengku Erry Nuradi," ucap Ari.
Dalam catatan VIVA, Erry sebelumnya sudah mendapat dukungan dari empat partai, yakni Nasdem, Golkar, PKPI, dan PKB. Namun, belakangan Erry ditinggal keempat partai tersebut.
Untuk Nasdem dan Golkar mendukung Edy dan Ijeck. Sementara itu, PKPI mendukung pasangan calon JR Saragih dan Ance Selian.
Dengan ini, masih ada sembilan bulan lagi, Erry menyisakan tugasnya sebagai gubernur Sumut hingga pelantikan gubernur terpilih pada Oktober 2018.
