- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA – Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyebut tindakan untuk menggelar Munaslub oleh sejumlah kader partainya adalah tindakan ilegal. Menurut dia, posisinya yang telah terpilih sebagai pimpinan partai telah dilalui berdasarkan mekanisme yang berlaku.
Sehingga, menurut OSO, apa yang telah dilakukan segelintir pihak untuk berupaya mengganti kepemimpinannya hanya membuat partai terpecah belah. "Itu Munaslub gelap," kata Oesman di kediaman pribadinya, Jalan Karang Asem Utara 34, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018.
Oesman pun menanggapi, isu yang muncul untuk mendukung Wiranto kembali sebagai Ketua Umum. Jika itu diinginkan, Ketua DPD ini bakal menyerahkan jabatan partainya kepada Wiranto.
Oesman yang telah memimpin insitusi di antaranya Ketua DPD dan Wakil Ketua MPR, menurutnya, sudah cukup demi membangun daerah lebih maju.
"Kalau mereka mendukung Wiranto kembali ya bagus, tapi lakukan itu secara konstitusi. Kalau mereka minta saya kasih baik-baik kok," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah fungsionaris Partai Hanura membeberkan sejumlah alasan pemecatan Oesman Sapta Odang dari posisi Ketua Umum. Salah satunya adalah kepemimpinan yang arogan dari OSO dan kerap mengganti Ketua Dewan Pimpinan Daerah Hanura sesuka hati.
"Ada yang menyatakan dipecat seenaknya, tanpa melalui proses rapat harian dan seterusnya, kemudian ancaman," kata Ketua DPP Hanura, Rufinus Hutauruk, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018. (one)