CEK FAKTA: Penanganan Stunting dalam Program Sedekah Putih Sandi

Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin usai melaksanakan debat calon wakil presiden 2019.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, beradu debat dengan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam debat tersebut, keduanya juga saling sanggah terkait program penanganan stunting.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ma'ruf mempertanyakan program Sedekah Putih dari Prabowo-Sandi. Menurut Ma'ruf, sedekah putih yang digunakan Prabowo-Sandi untuk mengatasi stunting dinilai mengacaukan masyarakat.

Dia mengatakan, stunting semestinya diatasi dari sejak kehamilan, bukan ketika bayi lahir dan telah mendapatkan ASI. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Menerima sindiran tersebut, Sandiaga kemudian memaparkan programnya. Menurut Sandiaga, program yang utama adalah Indonesia emas, dan Sedekah Putih adalah bagian dari Indonesia emas, di mana untuk memberikan asupan protein yang cukup, dibutuhkan juga partisipasi dari masyarakat.

"Masalah stunting ada tahap gawat darurat 1/3 anak-anak kekurangan asupan gizi. Program kami Indonesia emas adalah salah satu aspeknya memastikan ibu-ibu, emak-emak mendapatkan asupan protein yang cukup seperti ikan, susu. Dengan program itu dapat kurangi stunting signifikan hingga 5 tahun ke depan," tuturnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun.

Data stunting

Kementerian Kesehatan RI melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Hasilnya, telah terjadi perbaikan baik sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas kesehatan dengan harapan mampu bersaing di era digital 4.0.

Perbaikan itu dilakukan pada tataran sumber daya manusia, pemerataan fasilitas kesehatan, pemerataan tenaga kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal itu diwujudkan dalam Program Indonesia Sehat.

Menkes RI Nila Moeloek mengatakan, pemerintah mendorong pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat. Sementara itu, terkait perbaikan SDM, Nila mengatakan Program Indonesia Sehat telah menunjukkan perbaikan seperti pada kesehatan ibu dan anak. 

Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 (SDKI,1990) menjadi 305 per 100.000 per kelahiran hidup (SUPAS, 2015). Data pelaporan rutin dari provinsi juga menunjukkan penurunan jumlah kematian ibu dan bayi. 

Status gizi masyarakat juga mengalami perbaikan. Berdasarkan Riskesdas, persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada 2013 sebesar 24,2 persen dan pada 2018 mengalami penurunan yaitu sebesar 17,3 persen.

Persentase balita stunting pada 2013 sebesar 37,2 persen dan menurun menjadi 30,8 persen pada 2018. Upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi terutama stunting sudah mengalami peningkatan. 

Sumber: Kemenkes RI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya