CEK FAKTA: B20 Dapat Kurangi Impor Minyak

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengungkapkan, bioenergi atau bahan bakar nabati sudah dikembangkan pemerintahannya. Jokowi menyebut, bahkan sudah ada roadmap pengembangan biofuel untuk campuran bahan bakar minyak hingga 100 persen.

Pasangan Prabowo-Sandi Disebut Paling Banyak Gunakan Kata Unik

"Biofuel kita sudah lakukan, sekarang B20 akan naik jadi B50 dan nanti B100," ungkap Jokowi dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu 13 April 2019. 

Menurut calon presiden petahana itu, upaya itu diharapkan dapat membuat impor (minyak) bisa berkurang. "Cara-cara ini sudah dilakukan," tuturnya. 

CEK FAKTA: Sandiaga Klaim Pengangguran Jakarta Turun 20 Ribu di 2018

Cek Fakta: 

Dikutip dari situs esdm.go.id, kebijakan pencampuran bahan bakar nabati (BBN) berupa biodiesel sebesar 20 persen (B20) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) berdampak terhadap penghematan devisa negara dari impor solar.

CEK FAKTA: Jokowi Sebut Angka Kemiskinan Satu Digit, Benar atau Salah?

Dalam empat bulan, kebijakan untuk berbagai sektor tersebut mampu menghemat sebesar US$937,84 juta sejak September 2018.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto memaparkan, penyaluran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) biodiesel selama tahun 2018 mencapai 1,67 juta kilo liter (KL). 

Penerapan B20 merupakan kebijakan pemerintah dalam memperhatikan soal ketahanan energi nasional yang juga menjadi masalah serius ke depan. Terutama mengurangi dominasi penggunaan bahan bakar fosil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya