Jokowi Pamer Pencapaian Infrastruktur di Depan Mahasiswa UI
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Saat memaparkan capaian-capaian pemerintahan dalam Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia, Presiden Joko Widodo memaparkan pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama hampir empat tahun pemerintahannya.
Presiden Jokowi mengatakan, ada dua hal besar yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan oleh pemerintahannya. Yakni investasi di bidang infrastruktur dan bidang sumber daya manusia.
Maka, selama tiga tahun awal pemerintahan, fokus infrastruktur yang dibangun seperti bandara, pelabuhan, tol, waduk, jalan raya, jembatan, hingga pemenuhan kebutuhan listrik.
"Pembangunan infrastruktur untuk mempersatukan Indonesia. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi, dalam sambutannya, di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Jumat 2 Februari 2018.
Dalam pemaparannya itu juga, Presiden memperlihatkan proses pembangunan sejumlah infrastruktur. Seperti jalan di Papua, di mana akses jalan yang berlumpur harus dilalui oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan yang hanya 200 km, dibutuhkan waktu berhari-hari karena kondisi jalan yang rusak parah.
Makanya, pemerintah kemudian membuat jalan trans-Papua. Walau beberapa lokasi belum diaspal.
Jokowi juga mencontohkan, pembangunan pos lintas batas negara (PLBN). Di mana sebelumnya, pos tersebut sangat sederhana. Jokowi menyebutkan, mirip kantor kelurahan di Jakarta. Maka diputuskan, untuk dirombak dan dibangun lebih bagus.
"Lalu saya perintahkan Menteri PU untuk meruntuhkan kantor yang lama kemudian dibangun kantor-kantor yang baru. Karena ini bukan saja urusan kantor, tapi urusan kebanggaan diri kita, harga diri kita sebagai bangsa yang besar," jelasnya.
Berbagai PLBN yang dibangun dengan lebih baik seperti di Entikong yang berbatasan dengan Malaysia, di Belu yang berbatasan dengan Timor Leste, begitu juga dengan di Matoain.
Contoh di NTT, jelas Jokowi, ada tujuh waduk yang dibangun oleh pemerintah dari 49 waduk yang dibangun selama pemerintahan ini. Itu dilakukan, lanjut Jokowi, karena memang masalah air menjadi masalah utama.
"Kita memperlancar keluar masuk barang bagi mereka yang terisolasi dan dalam kesendirian. Kita hubungkan yang tidak terhubung. Kita menyentuh yang tidak tersentuh," katanya.
Namun, infrastruktur yang dibangun menurutnya bukan sekadar mengenai fisik. Tetapi juga, pengamalan dari sila kelima dari Pancasila. "Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya. (one)