Kisah Jonan Ingin Kerja di BPS dan Manipulasi Data

Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku memiliki kesan tersendiri tentang Badan Pusat Statistik (BPS). Semasa muda, Jonan bercerita, sempat memiliki cita-cita bekerja di BPS.

Reaktivasi Pabrik PIM-1 Bakal Tingkatkan Produksi Pupuk Indonesia

Dia mengenang, saat menjadi akuntan sering melewati gedung BPS tepatnya pada tahun 1986 saat ia bekerja di Jakarta. Sebagai akuntan rutinitas yang sering dilakukannya adalah ke kantor pos, yang kebetulan berdekatan dengan gedung BPS.

"Karena saya akuntan kerja di Jakarta tahun 86 sering ke Pintu Air, ada kantor BPS di sana. Kenapa saya sering ke sana? Karena waktu itu belum ada HP, uang pas-pasan. supaya agak romantis aja sih, jadi ke kantor pos," kenang Jonan saat memberikan sambutan di acara penandatanganan kerja sama dengan BPS di kantornya, Jumat 16 Maret 2018.

Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik

Saat melihat gedung BPS, terbesit dalam diri Jonan ingin suatu hari bekerja di gedung tersebut. Menurutnya BPS adalah lembaga yang penting yang tidak terkait kepentingan apapun.

"Dulu kalau boleh kerja itu saya mau kerja di BPS, kenapa? Karena saya melihat bahwa ini badan yang sangat penting sekali. Tidak dikendalikan unsur apapun kecuali fakta. Karena akuntan itu dituntut untuk fakta," ujar dia.

Konflik Rusia ke Ukraina Dongkrak Harga Minyak RI

MoU antaran Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Kepala BPS Suhariyanto.

Setiap angka yang disampaikan oleh BPS, menurutnya, harus angka yang pas. Dia pun mengajak kepada seluruh jajarannya, khususnya Pusat Data dan Informasi Kementerian ESDM, untuk terus belajar mengolah data berdasarkan fakta seperti BPS.

Jonan juga memuji semakin ke sini, data BPS semakin informatif atau user friendly. Namun, Ia juga berharap packaging atau kemasan data BPS bisa lebih baik lagi ke depannya, khususnya untuk merekam data seperti rasio elektrifikasi hingga data energi baru dan terbarukan

"Saya mohon itu seluruhnya, Pusdatin di sini perlu juga belajar ke BPS bagaimana mengelola data dengan baik," ujar dia.

Dia pun berpesan kepada semua pihak agar tidak pernah sekali-kali melakukan manipulasi data. "Kalau manipulasi data dampaknya untuk jangka panjang akan sangat tidak baik," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya