KAI Optimis Kereta Cepat Tak Kurangi Pasar Argo Parahyangan
- VIVA.co.id/Maryadi
VIVA – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro mengungkapkan, kehadiran Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta-Bandung tidak akan mengurangi pasar kereta api reguler.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena pertumbuhan penumpang kereta api reguler Jakarta-Bandung terus tumbuh tinggi dari tahun ke tahunnya, sehingga dengan adanya kereta api cepat tersebut akan membantu alokasi penumpang.
"Dugaan kita kan seperti itu, tetapi kan ternyata growth atau perkembangan penumpang ini ternyata juga tinggi, sehingga dugaan saya sih tidak akan terjadi seperti itu (mengurangi pasar PT KAI)," ujarnya di kawasan Halim, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.
Dia menjabarkan, tingginya pertumbuhan penumpang kereta api Jakarta-Bandung tercermin dari terus meningkatnya kebutuhan pasokan tambahan kereta PT KAI untuk jalur Jakarta-Bandung di mana yang semula hanya ada delapan rangkaian, kini menjadi 13 rangkaian.
"Sekarang sudah 13 jadi 26 trip. Ini pun teman-teman kita atau saudara-saudara kita untuk mendapatkan tiket juga tidak mudah, karena cepat habis, sehingga kita berharap kereta cepat bisa cepat selesai maka bisa membantu angkutan," ucapnya.
Karenanya, dia secara pribadi mengungkapkan, sebagai pimpinan PT KAI sangat mendukung dengan kehadiran kereta cepat tersebut, sehingga bisa membantu variasi transportasi Jakarta-Bandung yang sudah semakin ramai.
"Karena ini memang transportasi jalur Jakarta-Bandung yang sekarang ini sudah cukup crowded ya, seperti kita kereta api kan rutin menjalankan kereta yang pasti bahwa kalau ini kereta cepat bisa selesai, ini bisa mendukung angkutan dari Bandung ke Jakarta yang sekarang ini sudah melimpah," ungkapnya.
Dia juga memperkirakan, nantinya pengoperasian kereta cepat itu juga akan ada di bawah kendali PT KAI. Sebab menurutnya, hanya PT KAI saja lah yang memiliki pengalaman untuk mengoperasikan kereta di Indonesia.
"Kita sedang diskusikan, tetapi nampaknya kereta api siap melakukan operasionalnya. Jadi operasinya tetapi kita akan mempersiapkan terlebih dahulu, kalau memang ini dibutuhkan untuk dioperasikan oleh PT KAI, karena memang yang pernah operasikan kan cuma PT KAI ya," ujarnya.