Menkeu Sri Mulyani Ungkap Strategi 3 Bulan Pulihkan Palu dari Gempa

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Selain program evakuasi korban dan penataan kembali berbagai aspek kehidupan, pemerintah akan mengupayakan pemulihan ekonomi di Palu, Donggala dan wilayah terdampak bencana Sulawesi Tengah. Pemulihan akan dilakukan secara bertahap.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu fokus pertama pemerintah dalam merealisasikan langkah tersebut adalah memulihkan rasa aman dan tenang bagi warga masyarakat yang menjadi korban bencana.

"Pemerintah bekerja sama dengan polisi, TNI, BUMN dan BNPB, untuk melakukan berbagai upaya penanganan darurat," kata Sri di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 3 Oktober 2018.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Mengenai target waktu pemulihan aspek ekonomi di Palu dan sekitarnya, Sri berharap dalam waktu tiga bulan ke depan perekonomian di wilayah bencana itu diharapkan bisa pulih. Ini sebagaimana ditargetkan pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya.

"Bagaimana menyelamatkan nyawa dan jiwa masyarakat. Memberikan temporary shelter terutama bagi mereka yang rumahnya habis. Dalam 3 bulan itu kita akan lakukan pembersihan, memberikan pasokan air bersih, BBM, itu semua dilakukan pemerintah dalam 3 bulan ini," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Soal Banjir Rob, Bupati Demak Curhat ke Sri Mulyani Minta Bantuan

Pemerintah pun akan mendorong PLN dan Pertamina untuk menjamin pasokan listrik dan BBM ke daerah-daerah terdampak bencana. Sri juga mengatakan bahwa salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menghapuskan kredit-kredit terhadap perbankan, sehingga tidak menimbulkan beban bagi masyarakat.

Upaya penambahan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai instrumen ultra mikro, menurut Menkeu, juga bisa diberikan langsung kepada warga korban bencana untuk menghidupkan kembali usahanya.

"Kami belajar dari pengalaman waktu di Aceh dan Yogyakarta meskipun, masing-masing punya posisi yang berbeda. Tapi, dari sisi lingkungan sekitar, biasanya pada saat ini konsentrasi kita adalah mengembalikan economy activity yang jadi fokus," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya