Belajar dari Pengalaman China, BI Standarisasi Transaksi QR Code

Bank Indonesia luncurkan bersama kartu debet berlogo GPN.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – Bank Indonesia sedang melakukan proses uji coba untuk merealisasikan standarisasi alat pembayaran berupa QR Code yang diberi nama QRIS atau QR Code Indonesia Standard. Standarisasi itu ditujukan supaya alat pembayaran jenis QR Code bisa memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta menjelaskan, banyak fakta yang menunjukkan bahwa alat pembayaran tersebut memberikan dampak positif bagi sistem pembayaran suatu negara, seperti efisiensi, kecepatannya dan keamanannya bagi masyarakat. 

Namun, diungkapkannya, sistem tersebut juga memberikan banyak dampak negatif, misalnya, sistem itu bersifat eksklusif atau hanya bisa dibaca oleh sistem penyedia layanan tersebut saja. Sehingga, tidak mendukung interoperabilitas dan interkonektovitas.

BI Pede Inflasi Indonesia Bakal Terkendali Sesuai Target 2024

Selain itu, karena sifatnya yang ekslusif hanya bisa dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan itu saja. Pada akhirnya, sistem tersebut dikatakannya mudah disalahgunakan untuk tujuan-tujuan scamming atau penipuan.

"Karenanya, BI melihat sebelum kita terlambat untuk melakukan standarisasi dan mumpung masih sedikit yang gunakan. Kita lihat scamming di China, itu bahkan bisa bikin kerugian negaranya sampai US$13 juta," tuturnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis 4 April 2019.

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Dengan begitu, dia menegaskan, adanya standarisasi skala nasional tersebut, mau tidak mau mengharuskan seluruh pelaku bisnis penyedia jasa layanan pembayaran QR Code harus menyesuaikam sistemnya dengan satu sistem yang dibentuk oleh BI bersama dengan pelaku usaha seluruhnya.

"Dengan adanya ini kita hilangkan fragmentasi, sehingga merchant tak perlu banyak QR Code dari penerbit. Fair competition juga agar yang besar tidak semakin besar, yang kecil tidak semakin kecil dengan menyebabkan abuse to customer," ungkap dia. (asp)

Gubernur BI, Perry Warjiyo

Di Pertemuan IsDB, Gubernur BI Ungkap RI Penerbit Green Sukuk Terbesar di Dunia

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebut, Indonesia menjadi negara penerbit Green Sukuk dengan nilai paling besar di dunia.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024