Kesiapan Kertajati Layani Jemaah Umrah Asal Jawa Barat
- Istimewa
VIVA – Sejak awal pembangunannya, salah satu tujuan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati, adalah untuk mengakomodir para calon jemaah umrah, yang berasal dari wilayah Jawa Barat, dan sekitarnya.
Mengenai kesiapan Bandara Kertajati, untuk menampung para calon jemaah umrah asal Jawa Barat itu, Direktur Keuangan dan Umum BIJB Kertajati, Muhamad Singgih mengaku pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya, guna menampung arus jemaah umrah di Jawa Barat, dan sekitarnya tersebut.
Salah satunya adalah dengan melakukan penambahan panjang runway sepanjang 500 meter, untuk kepentingan penerbangan internasional yang akan mengangkut para calon jemaah umrah tersebut.
"Kendala runway kemarin-kemarin itu kan masih 2.500 meter, tetapi bulan ini sudah bisa menjadi 3.000 meter," kata Singgih saat dihubungi VIVA, Jumat 5 April 2019.
"Dengan demikian, setelah sertifikasi di akhir April 2019 ini, insya Allah direct penerbangan dari Kertajati-Madinah atau Kertajati-Jeddah itu sudah bisa," tambahnya.
Terkait kapan pastinya rencana pengalihan jemaah umrah asal Jawa Barat ke Bandara Kertajati itu akan direalisasi, Singgih pun mengaku upaya itu masih terus dilakukan pihaknya.
"Karena, kalau kita menjual rute penerbangan untuk umrah kan tidak bisa langsung. Tetapi, kita sudah mulai sounding dan sudah banyak yang kita sampaikan untuk memindahkan jalur penerbangan umrah ke Kertajati untuk jemaah asal Jawa barat," ujarnya.
Soal kesiapan aksesibilitas menuju ke arah bandara Kertajati untuk kepentingan pelaksanaan umrah tersebut, Singgih menilai, sebenarnya akses jalan yang ada saat ini sudah cukup untuk mengakomodirnya.
Meski demikian, lanjut Singgih, pihaknya juga tetap berharap bahwa tol Cisumdawu yang diprediksi bisa memotong durasi perjalanan Bandung-Kertajati dari sebelumnya 2,5 jam menjadi 45 menit, juga bisa segera dirampungkan pada 2020 mendatang.
"Kalau soal akses itu pasti. Tapi kan, sambil menunggu (selesainya tol Cisumdawu) kalau untuk umrah sih masih bisa (ditampung)," ujarnya. (asp)