Sandiaga Uno: Generasi Milenial Paling Ogah Masuk Pagi, Pulang Sore

Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalis

VIVA – Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menyebutkan bahwa saat ini populasi Indonesia didominasi oleh kelompok usia muda atau produktif (generasi milenial dan Y).

Wamentan Klaim Banyak Perusahaan Ingin Investasi Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis

Penduduk tersebut akan menjadi kelompok usia produktif dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun, atau jumlah populasinya mencapai 88 juta jiwa (33,75 persen), dari total populasi Indonesia pada 2020.

Generasi ini diperkirakan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, baik saat ini hingga beberapa tahun ke depan. Para milenial pun didorong untuk melek investasi.

Minta Rumusan Upah Minimum Jangan Berubah-ubah, Apindo Khawatir RI Ditinggal Investor Asing

Pengusaha nasional Sandiaga Uno mengaku sering ditanya perbedaan generasi milenial dan generasi kolonial. Ia pun menyikapi perbedaan persepsi dan perilaku antara kedua segmen tersebut.

"Milenial punya kebiasaan yang berbeda dengan generasi sebelumnya (kolonial). Bagaimana kita bisa menjembatani. Dan kaitannya terhadap keuangan, bagaimana pandangan mereka terhadap pinjaman, investasi, dan pengelolaan dana,” kata dia di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.

Cryptocurrency Layak Dipertimbangkan sebagai Masa Depan Investasi? Pahami lebih Lanjut!

Menurutnya, dengan jumlah milenial yang mencapai 88 juta jiwa pada tahun depan, maka ini membuat mereka menjadi faktor penting pendorong pembangunan dan ekonomi.

“Namun mereka juga harus kita dorong untuk melek investasi. Atau, menjadi beorientasi investasi,” ujar dia. Sandiaga juga mengatakan, sekitar 79 persen milenial sudah bikin anggaran bulanan. Hal tersebut, lanjut dia, merupakan sinyal yang baik.

“Tapi hampir 70 persen dari mereka belum melek investasi. Bahkan, 20 persen milenial tidak punya investasi,” tuturnya.

Kemudian, Sandiaga menambahkan, milenial punya cara pandang dan keuangan yang cukup unik. Mereka lebih suka jalan-jalan ketimbang investasi. Karena itulah milenial perlu diajak investasi.

“Caranya harus menggunakan media platform gaya bahasa mereka. Tidak seperti marketing zaman dulu. Dengan pendekatan yang mereka suka, seperti entrepeneur, musik dan film,” ungkap Sandiaga.

Selain itu kata dia, milenial sangat digital sehingga harus memanfaatkan penetrasi internet ataupun gawai atau gadget untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Tak heran jika perhatian Sandiaga kini fokus pada industri UMKM dan startup. "Mereka (milenial) tidak suka terikat. Masuk pagi, pulang sore. Tidak suka ribet. Milenial itu independen, bebas, tidak menggurui, dan tidak suka ribet,” beber Sandiaga Uno.

Sekadar informasi, Sandiaga Uno hadir di acara Apresiasi Financial Award 2019. Acara ini memberikan apresiasi kepada perusahaan jasa keuangan yang memiliki tingkat brand usage yang tinggi serta persepsi brand awarenss, brand image, customer service quality, dan social economy contribution di atas rata-rata keseluruhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya