BUMN Harus Lebih Gesit dari Swasta
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Pemerintah tengah mengkaji skenario new normal atau pola hidup normal baru di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Mengenai hal ini, Kementerian BUMN dipandang memiliki peran strategis menjadi lokomotif menuju transisi normal baru.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni pada konferensi virtual, Senin, 18 Mei 2020 lalu mengatakan, BUMN bisa menjadi role model untuk segera menggerakkan masyarakat menuju transisi ke era normal baru. Hal tersebut karena BUMN menjadi lokomotif perilaku masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik lantaran BUMN memegang peranan kurang lebih sepertiga kegiatan ekonomi nasional.
"Saat ini kalau dia awal pandemi kita ada di zona berbahaya, sebagian masyarakat sudah mulai disiplin tapi sebagian belum. Kita ada di pertengahan zona bahaya dan new normal. Diharapkan BUMN jadi lokomotif masyarakat jadi new normal. Pada saat vaksin ketemu kita bisa ke zona harapan hidup lebih tinggi," kata Alex dalam keterangannya.
Baca Juga: Polemik Lelang Motor, Bambang Soesatyo: Presiden Tidak Tahu Apa-apa
Alex mengatakan untuk bisa menjadi role model, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama menyiapkan dan menjalankan protokol yang mencakup interaksi tetapi tidak terbatas pada interaksi yang melibatkan karyawan, mitra bisnis, pelanggan, serta masyarakat saja.
"Kita harus melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif dan terus menerus kepada karyawan, pemasok, mitra bisnis, pelanggan dan masyarakat umum sehingga semua kita bergerak bersama-sama, memberi contoh sehingga kondisi new normal bisa kita capai. Inilah peran dari BUMN," ujar Alex.
Kedua setiap BUMN diminta menyusun protokol penanganan COVID-19, tidak terbatas pada profesi human capital, baik itu karyawan, pelanggan, pemasok, mitra bisnis atau stakeholder lainnya.
Pimpinan Redaksi BUMN Track Akhmad Kusaeni mengatakan, upaya Kementerian BUMN dalam menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi skenario The New Normal di perusahaan BUMN sebagai langkah gerak cepat Erick Thohir untuk melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo agar hidup damai dengan Corona.
“Hidup damai dengan virus corona artinya beradaptasi dengan pola hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Inilah yang disebut dengan new normal dan Erick Thohir sudah memberikan pedoman kepada BUMN-BUMN dan anak perusahaan BUMN bagaimana bekerja dan berbisnis di era baru.” Ujar Akhmad
Menurut Akhmad terdapat fase-fase yang harus dilaksanakan oleh BUMN dimana perusahaan sudah bisa beroperasi seperti biasa. Seperti mengimbau kepada perusahaan BUMN harus memiliki task force penanganan COVID-19 sebagai antisipasi skenario normal baru.
“Rapat-rapat perusahaan, misalnya, tidak bisa lagi di luar seperti hotel, restoran, atau kafe, untuk menghindari kerumunan, tapi di kantor sendiri dengan menerapkan jaga jarak, dicek suhu, pakai masker, dan jumlah peserta yang dibatasi misalnya 5 orang.” Terangnya.
Pengajar Ilmu Komunikasi di Tanri Abeng University itu berpendapat, BUMN adalah soko guru perekonomian Nasional. Peranya sangat strategis karena menyumbang deviden untuk pendapatan negara. Menurutnya, BUMN adalah pundi-pundi pendapatan negara, kalau sampai terpapar dan terpuruk, risikonya besar sekali. Karena itu, ia sangat yakin pemerintah akan membantu BUMN yang berisiko merugi akibat pandemi.
"BUMN harus bergerak dan beroperasi lebih gesit dari swasta karena dia punya tugas untuk pelayanan publik dan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. Sebagai perintis, BUMN harus berada di garda depan, dia harus menjadi contoh bagaimana sebuah perusahaan bertransformasi dan bertransisi ke era new normal,” Terang Akhmad.
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Direktur Utama BUMN perihal antisipasi skenario The New Normal pada 15 Mei 2020 lalu.
Sejumlah perusahaan BUMN turut menyusun protokol kesehatan dalam mengantisipasi sejak dini manakala skenario normal baru diterapkan.
Seperti, PT Kereta Api Indonesia, PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Bank Mandiri, PT Pertamina, PT Telkom, Bank BNI, hingga PT PLN, menyiapkan protokol new normal di tengah pandemi Covid-19 dan lainnya.
Sesuai dengan arahan, perusahaan-perusahaan BUMN tersebut segera menyiapkan protokol layanan kepada pelanggan hingga mengatur para pegawainya.