Investor Spekulasi Dampak Stimulus Ekonomi, IHSG Diprediksi Melemah
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 4.585 pada pembukaan perdagangan Jumat 3 April 2020. Posisi itu menguat 54 poin atau 1,19 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 2 April 2020 di level 4.531.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan, pemerintah telah mengeluarkan rentetan stimulus dan kebijakan guna menghadapi dampak wabah corona, setelah Menteri Keuangan mengemukakan skenario terburuknya.
"Investor domestik terlihat masih cukup optimis, namun investor asing terus melakukan aksi jual dimana tercatat net sell sebesar Rp384,29 miliar," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 3 April 2020.
Kondisi itu, lanjut dia, juga mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah, yang sempat mencapai lebih dari Rp16.500 per dolar AS.
Lanjar mengatakan, pergerakan market masih sangat fluktuatif, dimana investor akan melihat dan berspekulasi soal dampak stimulus yang dinilai lebih besar dari krisis sebelumnya.
"Sehingga pergerakan IHSG masih akan terkonsolidasi cenderung negatif di akhir pekan, dengan support resistance 4.390-4.590," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada 4.397,44 hingga 4.304,70.
Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.697,67 hingga 4.883,15. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area netral.
"Terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.