Menko Luhut Pelototi Program Tol Laut
- ANTARA/Amirullah.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan evaluasi mendalam terkait Program Tol Laut yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo. Meski sudah berjalan, program itu dinilai belum efektif secara maksimal.
Luhut dalam rapat koordinasi sinergi kelembagaan Tol Laut dan Sislognas yang digelar secara virtual pada Rabu kemarin, menegaskan, implementasi Tol Laut memerlukan sinergi yang kuat antara semua pemangku pemangku kepentingan, baik di pusat, maupun daerah.
"Semisal jadwal kapal yang harus semua pihak ketahui. Jadi lebih tahu dari awal, agar barang yang diangkut itu bisa efisien, jadwal kapal itu bisa diberikan dengan jelas. Agar Kemenhub buat jadwal yang fix," ujar Luhut dilansir dari Antara, Kamis 1 Oktober 2020.
Baca juga: Penataan Perkotaan Jadi Prioritas di Era New Normal, Begini Skemanya
Luhut menegaskan, akan terus pelototi perkembangan program ini ke depannya. Dia pun memerintahkan Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Ayodhia GL Kalake untuk mengawal program tersebut dan mengupayakan tol laut masuk dalam Ekosistem Logistik Nasional (NLE).
"Saya tugaskan deputi saya Pak Odi, coba masukan dalam ekosistem NLE. Saya minta seminggu dari sekarang, Pak Odi agar bisa mengatur pertemuan untuk mengetahui perkembangan dan tindak lanjutnya," ungkapnya.
Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui, jadwal angkutan laut harus mendapatkan perhatian lebih. Ia pun sependapat mengenai perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang intens dengan pengelola tol laut di daerah, utamanya mengenai masalah teknis.
"Tol Laut terintegrasi ini bisa masuk ke sistem pemerintahan daerah, segera, nanti akan ada rapat kerja pimpinan daerah dan memasukkan agenda pemanfaatan tol laut," jelasnya.
Sementara itu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah termasuk pengembangan trayek hingga digitalisasi Tol Laut. Sehingga program itu bisa lebih efektif dan efisien ke depannya.
"Semisal dengan pengembangan trayek dengan pola hub dan spoke, melibatkan peran serta pelayaran nasional swasta, pengontrolan pembiayaan THC, melengkapi fasilitas bongkar muat di pelabuhan singgah T3P, perbaikan performa kapal dalam hal operasional dan pemeliharaan, dan pengembangan dan perbaikan sistem digitalisasi," jelasnya.
Menurutnya, soal jadwal dan tata kelola yang lebih baik, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditjen Hubla Kemenhub) telah menyiapkan platform digital Logistic Communication System (LCS). Nantinya akan ada kemudahan melakukan purchase order dan consignee dapat memilih sendiri pemasok, JPT, dan jadwal kapal.
Sebagai informasi, berdasarkan data per 15 September 2020 tercatat sudah ada sebanyak 30 trayek tol laut. Kemudian 100 pelabuhan singgah, hingga total muatan berangkat sebesar 8.708 TEUS dan total muatan balik sebesar 2.552 TEUS.
Ada pun jumlah armada Tol Laut saat ini sebanyak 25 kapal, penugasan kepada PT Pelni, ASDP dan Djakarta Lloyd. (Ant)