Ekspor Jamu ke Nigeria, Kemendag: Produk RI Kian Diminati
VIVA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, produk jamu dan suplemen herbal Indonesia makin diminati masyarakat Nigeria. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos pun meyakini ekspor produk jamu asal Indonesia akan sangat menjanjikan di masa depan.
Kemendag mencatat, untuk kategori jamu dan suplemen herbal, Indonesia merupakan pengekspor jamu ke-18 di dunia. Total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada 2021 ini sudah sebesar US$41,5 juta atau meningkat 10,96 persen dibandingkan periode 2019.
Kepala Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag Heriyono Hadi Prasetyo mengatakan, berdasarkan data Trademap di Nigeria, Indonesia merupakan salah satu penyuplai produk jamu ke-15.
"Nigeria merupakan importir jamu terbesar di Kawasan Afrika Barat yang mencapai US$1,3 juta pada 2020. Semoga tahun ini dan tahun yang akan datang, ekspor herbal ke Nigeria akan semakin meningkat,” kata dia secara virtual, Jumat, 23 Juli 2021.
Baca juga: Pengusaha Kuliner Harap Pemerintah Bolehkan Makan di Tempat 50 Persen
Empat importir produk jamu dan suplemen herbal berasal dari kota-kota pusat bisnis Nigeria yaitu Lagos, Kano, dan Enugu. ITPC Lagos memperkenalkan eksportir jamu dan suplemen herbal Indonesia dari Aceh, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Heriyono mengungkapkan, sebagian besar pelaku usaha eksportir produk jamu dan herbal dari Indonrsia merupakan UKM orientasi ekspor binaan PPEI, yakni Razie Aceh, Lestari Jaya, Gujati, Sinyo Babel dan anggota GP Jamu.
"Jamu dan suplemen herbal Indonesia merupakan produk yang sangat dicari masyarakat Nigeria, khususnya Nigeria bagian utara. Kami berharap ke depannya akan semakin banyak lagi UKM produk jamu dan suplemen herbal dari Indonesia yang masuk ke pasar Nigeria," ucapnya.
Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menjelaskan, Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa.
“Kesadaran mengonsumsi minuman arau makanan herbal juga mulai terbentuk di tengah masyarakat Nigeria. Peluang ekspor ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku usaha Indonesia,” tutur Hendro pada kesempatan yang sama.