2 Kali Ambruk, Bagaimana Evaluasi Proyek Tol Cibitung-Cilincing

Crane proyek Tol Cibitung-Cilincing ambruk
Sumber :
  • Istimewa/Dani

VIVA – Pengerjaan Proyek Tol Cibitung-Cilincing kembali terkena musibah. Kali ini salah satu crane di proyek itu dilaporkan ambruk di Desa Sukamekar, Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

Summarecon Bandung Kasih Bukti Proyek Properti yang Digarap Berkontribusi Atasi Masalah Lingkungan

Sebelumnya, proyek konstruksi pembangunan jalan tol ini juga pernah ambruk di Jalan Kampung Sungai Tiram, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, 16 Agustus 2020 sore.

Meski demikian, untuk kejadian yang terbaru ini, dipastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Sedangkan pada 2020 lalu dilaporkan ada delapan pekerja luka ringan.

Alasan Pemilik Pajero Berplat Nomor Palsu Tak Berhenti saat Dikejar Polisi di Tol

"Sudah kita laporkan semalam juga ke kepolisian tidak ada korban jiwa dan korban luka," kata Humas Kontraktor Pelaksana Tol Cibitung - Cilincing Seksi 2 Didik krisdianto kepada VIVA, Sabtu, 8 Agustus 2021.

Walaupun pada tahun lalu proyek ini dimiliki oleh PT Waskita Karya, saat ini proyek tersebut dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) karena sudah didivestasi.

Irjen Ansyaad Tak Mau Densus Hancur, Kaesang Kritik Anak Minta Proyek ke Orang Tua

Waskita Karya melepas kepemilikan sahamnya di Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan panjang 34,76 kilometer ini pada Oktober 2021. Nilai transaksinya mencapai Rp2,44 triliun.

Akan tetapi, Didik memastikan bahwa pihak-pihak yang terkait akan tetap melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengerjaan proyek ini kedepannya.

"Pekerjaannya pekerjaan jembatan sebetulnya yang di sini dan enggak ada korban karena baru persiapan. Namun, pastinya akan ada evaluasi, ini sedang dirapatkan," kata Didik.

Menurut Didik, saat ini seluruh proses perbaikan dan pembersihan lokasi kerja sudah dilakukan. Kontraktor yang mengerjakan pun telah mendatangkan alat baru.

"Di lapangan sudah disterilisasi dibersihkan tempat kerjanya. Sudah diperbaiki hari ini sudah didatangkan alat pengganti biar bisa lanjut lagi kerja. Ini sih tergelincir karena dudukan alatnya di pinggir sungai tapi alatnya sudah kita tarik," tegas dia.

Didik mengatakan, penyebab ambruknya crane tersebut disebabkan oleh sisi sungai yang menjadi pijakan crane tergerus akibat musim hujan.

"Info dari tim lapangan itu cranenya itu tergelincir karena kan posisinya di pinggir sungai mau angkat material. Karena musim hujan jadi sisinya sungai itu tergerus sungai jadi dudukannya tidak kuat jadi tergelincir," tuturnya.

Baca juga: Ini Penyebab Ambruknya Crane Proyek Tol Cibitung-Cilincing

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya