Gubernur Edy Ingin Bandara Kualanamu Juga Jadi Tempat Rekreasi

Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menilai Bandara Kualanamu Internasional Airport di Kabupaten Deli Serdang, menjadi pintu gerbang utama para wisatawan ke Provinsi Sumut ke depannya.

5 Jemaah Haji Sakit Via Pendaratan Teknis di Bandara Kualanamu Dipulangkan ke Embarkasi Awal

Sehingga Bandara pengganti Bandara Polonia Medan itu, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Baik dari sektor transportasi udara, akomodasi hingga pariwisata.

"Bergeliatnya ekonomi bisa dari situ (Bandara) datang pariwisata untuk berkunjung," sebut Gubernur Edy kepada wartawan di Kota Medan, Senin, 20 Desember 2021.

Viral Hotman Paris Ngeluh Kepanasan di Bandara Hasanuddin, Angkasa Pura Minta Maaf

Apa lagi lanjut Edy, Bandara Kualanamu akan dijadikan HUB Internasional. Sehingga penerbangan antarnegara bisa diakses dari bandara ini. Hal tersebut akan menjadi potensi promosi bagi pariwisata di Sumut seperti Danau Toba, Nias dan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.

"Khusus saya selaku Gubernur Sumatera Utara, promosi daerah bagi saya ini dan untuk kita semua ini," ucap mantan Pangkostrad itu.

Marak Turis Bikin Onar di Bali, DPD RI Minta Stakeholder Pariwisata Ambil Tindakan

Ilutrasi Suasana ruang tunggu yang sepi dari penumpang di Bandara Internasional Kualanamu

Photo :
  • ANTARA/Septianda Perdana

Mantan Ketua Umum PSSI itu menjelaskan, apa dilakukan Pemerintah Indonesia dalam pengelolaan Bandara Kualanamu memiliki strategi yang baik.

"Sudah baik, di mana-mana airport, bukan tempat untuk berangkat dan turun saja. Tapi, ada tempat rekreasi," tambahnya.

Sebagai informasi, Bandara Kualanamu kini dikelola oleh PT Angkasa Pura Aviasi, yaitu perusahaan patungan PT Angkasa Pura II bersama GMR Airport Consortium. Hal ini menjadi strategi bisnis dalam pengelolaan dan pengembangan bandara tersebut, ke depannya.

"Ini harus kita dukung bersama-sama, perkara siapa yang mengaturnya (mengelola) itu sudah ada ahlinya. Pastinya, negara ini setia kepada wilayahnya dan tidak menjual wilayahnya," tutur mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya