Ribuan Buruh Garmen di-PHK, Pemerintah Didesak Setop Impor Tekstil

Ilustrasi buruh garmen
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA Bisnis – Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) angkat bicara mengenai laporan ribuan buruh di-PHK. Itu terjadi karena dampak belasan perusahaan tekstil di Jawa Barat gulung tikar alias bangkrut.

Hati-hati, Begini Modus Baru Penipuan Salah Transfer Pinjol Ilegal hingga Tawaran Pekerjaan

Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) DPR ini mendorong pemerintah agar serius memperhatikan masalah ini. Karena semakin banyak PHK, maka semakin besar potensi krisis ekonomi dan akan berdampak pada banyak sektor lainnya.

“PHK ini bukan masalah yang sepele, apalagi sekarang ancaman krisis, ancaman resesi begitu kuat. Langkah konkret untuk membendung krisis yang ada di depan mata adalah menekan gelombang PHK industri garmen," kata Cak Imin melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 November 2022.

Buka Perwakilan di 5 Negara, Ekonomi Kreatif RI Mulai Ekspansi ke Eropa

Ilustrasi tekstil.

Photo :
  • Freepik/user5812043

Ketua Umum PKB ini meminta pemerintah segera menyerap produk garmen kecil yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Menurutnya langkah ini penting dilakukan sebagai wujud kepedulian dan kehadiran negara di tengah masyarakat. 

Pemerintah Sepakat Pembahasan RUU MK Dibawa ke Rapat Paripurna

“Pemerintah harus serap produk garmen lokal agar ekonomi terus bergerak dan menekan angka kemiskinan,” ujarnya.

Upaya lainnya, kata Imin, pemerintah membantu memperluas pasar ekspor produk garmen nasional ke negara-negara yang kondisi perekonomiannya masih stabil. 
 
"Pasar baru ekspor produk garmen kita mau tidak mau harus diperluas, pemerintah bisa merambah ke negara-negara yang ekonominya stabil untuk memasarkan produk garmen dalam negeri," kata Imin.

Imin mengatakan, gulung tikar massal perusahaan tekstil dan produk tekstil ini disinyalir akibat lesunya permintaan pasar ekspor dari negara mitra dagang Indonesia. Karena itu, ia mengingatkan pemerintah untuk menghentikan arus impor produk garmen, agar produk nasional dapat terserap secara optimal.

"Ini juga jadi catatan penting, impornya (produk garmen) disetop dulu, apalagi yang barang-barang bekas itu setop saja, kalau dibiarkan masuk ya dampak negatifnya tentu ke produk garmen dalam negeri jadi enggak laku," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya