Wawancara Wakil Presiden Jusuf Kalla

"Harga BBM Ditentukan Tiga Hal"

VIVAnews - Kabar baik itu diumumkan pemerintah Minggu sore kemarin. Pemerintah kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga  premium turun dari Rp 5500 menjadi Rp 5000. Harga solar turun dari Rp 5500 menjadi Rp 4800.

Devoy, Pria yang Ditemukan Tewas Dalam Toren Ternyata Buronan Kasus Narkotika

Sepanjang Desember ini, terhitung dua kali pemerintah menurunkan harga BBM. Sebelumnya, tanggal 1 Desember harga premium diturunkan dari Rp 6000 menjadi Rp 5500.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan harga BBM itu sangat ditentukan oleh harga rata-rata minyak internasional, kurs rupiah dan pasokan minyak. Berikut petikan wawancara VIVAnews dengan Kalla di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin pagi ini.

Kalau Bersedia, PKB Usung KH Marzuki Mustamar Lawan Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membahas penurunan BBM?

Tidak terlalu lama. Kami membahasnya dalam dua kali rapat. Yang paling pokok adalah harga rata-ratanya berapa. Kalau pun naik atau turun, tidak akan jauh dari harga rata-rata. Dan harga minyak itu sangat bergantung pada trend harga internasional. Penuruanan harga minyak ini ditetapkan berdasarkan perkiraan trend harga minyak tahun depan.

6 Jenderal Bintang Dua TNI AU Dapat Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama, Siapa Saja Mereka?

Apakah tahun depan harga BBM turun lagi?

Sangat bergantung pada trendnya. Tentu saja nilai kurs rupiah terhadap dolar tahun depan juga ikut menentukan. Di samping itu juga ditentukan oleh berapa besar pasokan minyak. Tanggal 15 Desember, hari ini, negara-negara penghasil minyak(OPEC) akan menggelar rapat.  Hasil rapat mereka sangat menentukan harga minyak.

Beban subsidinya berapa. Apakah masih tinggi?

Premium dan solar itu subsidinya kecil. Harga premium sekarang Rp 5000 dan solar menjadi Rp 4800. Dengan harga itu subsidinya tidak besar.

Apakah mungkin, harga premium dan solar itu diserahkan kepada mekanisme pasar?

Belum bisa. Karena undang-udang kita tidak memungkinkan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar. Kita harus lindungi konsumen juga.

[dok. Humas PT PLN (Persero)]

Terbesar Sepanjang Sejarah, PLN Bukukan Laba Bersih Rp 22,07 Triliun pada 2023

PT PLN (Persero) membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan, dengan meraih laba bersih sebesar Rp 22,07 triliun pada tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024