Harga Minyak Dunia Mahal, SKK Migas Harap Investasi Hulu Migas Masih Deras
- ANTARA/Sugiharto Purnama
VIVA Bisnis – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengungkapkan, harga minyak dunia masih akan berpotensi mengalami kenaikan. Maka dengan itu, untuk Indonesia harga minyak masih berpotensi mengalami kenaikan.
"Larinya ke Indonesia adalah bahwa relatif harga masih akan tinggi, jadi tentu kita berharap investasi atau aktivitas hulu migas di Indonesia masih cukup agresif," kata Dwi dalam konferensi pers di Wisma Mulia, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 17 April 2023.
Dwi mengatakan, dengan perkiraan masih tingginya harga minyak tersebut pihaknya akan mengantisipasi hal tersebut terhadap Indonesia. Hal itu salah satunya, dengan pendanaan.
"Pendanaan kita harus bersiap betul bahwa projek-projek di hulu migas ini akan mendapatkan tambahan investasi di capex. Karena tujuan untuk mencapai net zero emission untuk masing-masing agar memperoleh pendanaan," jelasnya.
Selain itu, jelasnya perlunya kerja sama antara institusi baik Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Agar eksplorasi betul-betul bisa kita dorong seagresif mungkin," jelasnya.
Dwi melanjutkan, dari turunnya harga minyak beberapa waktu lalu ke arah US$70 per barel dan kembali naik ke US$84-US$85 per barel diperkirakan ke depan akan bertahan di kisaran US$80 per barel.
"Beberapa tahun ke angka US$80-an masih jadi referensi kita untuk melihat harga minyak brent ke depan. Dan kemudian kalau kita lihat tren investasi kita tahu even dengan harga minyak yang bagus ini, akan ada investasi yang agresif mengingat inflasi yang lebih tinggi," jelasnya.