Libur Idul Adha, Daop 6 Yogyakarta Angkut 302.664 Penumpang Kereta Api
- Fajar Sodiq (Solo)
Yogyakarta – Daop 6 Yogyakarta mencatat selama periode angkutan kereta api libur Idul Adha jumlah penumpang yang turun maupun berangkat dari sejumlah stasiun di wilayah Daop 6 Yogyakarta mencapai 302.664 orang. Penghitungan jumlah penumpang selama libur Idul Adha itu mulai diberlakukan sejak ening, 26 Juni hingga Minggu, 2 Juli 2023.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Franoto Wibowo mengatakan selam peride angkutan kereta api Idul Adha terjadi peningkatan jumlah penumpang dibandingkan hari biasa. Kemudian, ia pun merinci total keberangkatkan dari semua stasiun Daop 6 Yogyakarta yang meliputi Stasiun Balapan, Stasiun Klaten, Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta mencapai 148.779 penumpang. Sedangkan untuk total kedatangan di empat stasiun tersebut mencapai 153.885 penumpang.
"Jadi jika ditotal, Daop 6 telah melayani sebanyak 302.664 penumpang di seluruh stasiun," kata Franoto Wibowo pada Senin, 3 Juli 2023.
Selanjutnya, dia menyebutkan puncak keberangkatan maupun kedatangan di sejumlah stasiun di wilayah Daop 6 Yogyakarta terjadi pada Minggu, 2 Juli 2023. Pada hari puncak tersebut, jumlah keberangkatan penumpang sebanyak 25.040 orang dan jumlah penumpang yang turun atau datang mencapai 25.192 orang.
Stasiun KAI Solo
- Fajar Sodiq (Solo)
"Volume keberangkatan dan kedatangan penumpang secara mayoritas terjadi di empat stasiun tadi. Stasiun Yogyakarta menjadi tersibuk dengan melayani total 138.013 penumpang baik yang datang maupun pergi. Disusul Stasiun Lempuyangan dengan total 68.344 penumpang yang datang dan pergi. Kemudian Stasiun Balapan Solo mencapai 44.778 penumpang yang datang dan pergi," sebutnya.
Menurut dia, secara umum angkutan kereta api penumpang selama libur Idul Adha berlangsung lancar meskipun sempat terjadi hambatan gempa bumi yang mengguncang wilaya Daop 6 Yogyakarta. Daop 6 dengan cepat mengatisipasi hal tesebut sehingga tidak terlalu mengganggu perjalanan KA," ujarnya.
Komisi VI DPR Tak Setuju Penerapan Sistem 4 Hari Kerja dalam Seminggu di BUMN
Anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty mengaku tak setuju dengan penerapan empat hari kerja dalam seminggu dengan gaji penuh di Kementerian BUMN maupun BUMN Indonesia.
