Menhub: Jakarta Rugi Rp 100 Triliun per Tahun Karena Macet
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.
Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi menyebut DKI Jakarta mengalami kerugian yang disebabkan kemacetan sebesar Rp 100 triliun per tahunnya.
Dengan begitu, Menhub Budi mengimbau agar masyarakat beralih menggunakan moda transportasi publik, demi menekan jumlah kendaraan agar tidak menimbulkan kemacetan yang parah.
Hal itu dikatakan Menhub Budi saat melakukan peletakan batu pertama atau Groundbreaking Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai.
"Saya mengimbau semua stakeholder, DPRD, masyarakat atau provinsi-provinsi lain memusatkan pikiran bagaimana angkutan massal perkotaan itu menjadi eksis. Artinya kita mengurangi jumlah kendaraan pribadi. Artinya mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, environment dan menghilangkan atau mengurangi kerugian yang untuk Jakarta untuk satu tahun itu Rp 100 triliun," kata Budi di Jakarta Timur, Senin, 30 Oktober 2023.
Kemudian, Menhub Budi juga mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat memberi contoh kepada provinsi lain untuk beralih ke angkutan atau moda transportasi umum. Hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selalu menekan kemacetan di Jakarta.
"Niatan baik dari Pemda ini sangat diapresiasi karena dengan adanya anggaran dari Pemda sendiri inisiasi dari Pemda DKI sendiri menghasilkan angkutan perkotaan akan menjadi contoh bagi provinsi yang lain," kata Budi.
"Oleh karenanya sesuai dengan amanah bapak presiden bahwa jangan berhenti untuk berfikir angkutan masal perkotaan itu keharusan. Kita juga melihat bahwa apa yang akan dilakukan nanti tentu menurunkan kemacetan. Meningkatkan tenaga kerja dan ekonomi," sambungnya.
Acara peletakan batu pertama itu dihadiri oleh Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Heru mengatakan bahwa, LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai berada pada lima stasiun dan membentang sepanjang 6,4 kilometer (km).
Heru Budi menargetkan proyek LRT Velodrome-Manggarai ini rampung pada tahun 2026 mendatang. "Rawamangun (Velodrome)-Pramuka posisi (target selesai) september 2024, sampai Manggarai 2026," ucap Heru.
"LRT Jakarta Fase 1B memiliki bentang jalur sepanjang 6,4 km yang berada pada lima stasiun yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka stasiun Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai," kata Heru Budi.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu menyebut proyek LRT Jakarta Fase 1B itu berkelanjutan dari proyek LRT Jakarta Fase 1A dengan rute Velodrome-Pegangsaan Dua. Proyek Fase 1A sudah selesai dibangun dan memiliki 6 stasiun.
"Bahwa LRT Jakarta fase 1A berada pada enam stasiun yaitu stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome yang barusan tadi kita naiki dari Pegangsaan dua," kata Heru.
Di sisi lain, Heru menjelaskan secara rinci bahwa proyek LRT Jakarta Fase 1B dan 1A memiliki jalur sepanjang 12,2 kilometer. Ke depannya, kata dia, masyarakat dapat menempuh perjalanan hanya dalam kurun waktu 26 menit saja.
"Selanjutnya yang nanti akan dilakukan pembangunannya dan sepanjang jalur 12,2 km dan dapat ditempuh selama 26 menit," kata dia.