Bursa Asia Kinclong, Investor Berharap Kabar Baik dari Laporan Keuangan Bank Sentral Sejumlah Negara
- vstory
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan pasar, Senin, 7 Oktober 2024. Para investor tengah menanti keputusan bank sentral masing-masing negara terkait penetapan tingkat suku bunga.
Penguatan di bursa Asia dipimpin lonjakan indeks Nikkei 225 Jepang sebesar 2 persen. Setidaknya tiga bank sentral akan merilis keputusan suku bunga pada pekan ini, antara lain Korea Selatan, Selandia Baru dan India.
Dikutip CNBC International, ekonom memprediksi Bank of Korea (BOK) dan Reserve Bank of New Zealand and the Reserve (RBNZ) akan memangkas suku bunga. Sementara Bank India (RBI) memilih mempertahankan suku bunga saat ini.
Menurut ekonom, BOK akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) dari 3,5 persen menjadi 3,25 persen. Sedangkan RBNZ diperkirakan akan memberlakukan suku bunga acuan sebesar 4,75 persen atau memotong 50 basis poin (bps).
Bank sentral Selandia Baru sempat mengejutkan ekonom dan pelaku pasar pada Agustus 2024 lalu. RBNZ secara tiba-tiba menurunkan suku bunga dari 5,5 persen menjadi 5,25 persen.
Harapan investor membawa angin segar terhadap pergerakan indeks di pasar Asia. Kosdaq menguat 0,37 persen. Kospi jadi satu-satunya turun tipis sebesar 0,28 persen.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,11 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot dari level 22.736,87 menjadi 22.640.
Wall Street mendapat sentimen positif dari laporan pekerja yang lebih kuat dari perkiraan pelaku pasar. Hal ini memberikan keyakinan kepada investor bahwa ekonomi AS mulai sehat kembali.
Laporan tersebut menunjukkan jumlah pekerja nonpertanian bertambah 254.000 pekerjaan pada bulan September. Capaian ini jauh melampaui perkiraan kenaikan sebanyak 150.000 dari para ekonom.
Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen. Sementara sebagian pelaku pasar memprediksi tingkat pengangguran akan tetap stabil di 4,2 persen.
S&P 500 melesat 0,9 persen. Nasdaq Composite melonjak 1,22 persen. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 0,81 persen dan mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa di level 42.352,75.