Apa Itu Efek Berganda? Penjelasan Lengkap Tentang Ekonomi, Investasi, dan Sektor-Sektor Tertentu

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Sumber :
  • VIVAcoid

VIVA – Efek berganda atau multiplier effect adalah istilah ekonomi yang menjelaskan bagaimana suatu kegiatan atau investasi tertentu bisa memiliki dampak lebih luas daripada yang kita perkirakan.

Pakai Visa Kunjungan, Bule Australia Klaim Punya Bisnis dan Tanah 1,1 Hektare di Bali

Secara sederhana, efek berganda terjadi ketika pengeluaran di satu sektor ekonomi dapat menstimulasi pengeluaran di sektor lainnya, menciptakan rangkaian manfaat yang berdampak positif bagi perekonomian.Konsep ini menjadi landasan penting dalam berbagai kebijakan pembangunan dan investasi, khususnya di negara berkembang.

Dampak dari efek berganda dapat dilihat di berbagai aspek kehidupan ekonomi, mulai dari peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, hingga pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

Old Money Hingga Daddy’s Money! Ada Parfum dengan Aroma Investasi, Gimana Wanginya?

Penjelasan Dasar: Konsep Utama Efek Berganda

Konsep efek berganda sangat penting untuk dipahami karena menunjukkan bagaimana keputusan ekonomi bisa memiliki implikasi lebih luas. Sebuah investasi atau pengeluaran pemerintah tidak hanya berdampak langsung pada penerima utama, tetapi juga pada banyak pihak lain yang terlibat secara tidak langsung.

Permudah Akses Investasi Masyarakat, BRI Hadirkan Fitur Tabungan Emas Digital di BRImo

Misalnya, ketika pemerintah membangun proyek besar seperti jalan tol atau bandara, efek langsungnya adalah pada sektor konstruksi yang mendapat pekerjaan baru.

Namun, dampak tidak berhenti di situ. Proyek tersebut akan menimbulkan kebutuhan barang dan jasa dari sektor-sektor pendukung, yang memicu efek tidak langsung. Karyawan yang terlibat dalam proyek juga akan mendapatkan penghasilan tambahan yang mereka belanjakan di sektor-sektor lain, sehingga terjadi efek lanjutan.

Tiga Jenis Efek Berganda

  1. Efek Langsung: Ini adalah dampak langsung dari pengeluaran di sektor utama. Contohnya, ketika wisatawan berkunjung ke suatu daerah, mereka menghabiskan uang di hotel, restoran, dan objek wisata, yang langsung meningkatkan pendapatan sektor-sektor ini.

  2. Efek Tidak Langsung: Ini terjadi ketika sektor utama (seperti hotel atau restoran) membeli barang dan jasa dari bisnis pendukung lainnya, seperti pemasok makanan, perusahaan transportasi, atau penyedia layanan kebersihan. Sektor-sektor ini juga merasakan dampak ekonomi dari pengeluaran awal.

  3. Efek Lanjutan: Setelah karyawan dari sektor-sektor terkait menerima gaji, mereka menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti belanja, makan di luar, atau membeli produk rumah tangga. Ini menciptakan putaran ekonomi yang terus bergulir di banyak sektor lainnya.

Ketiga jenis efek ini saling terkait dan memperkuat satu sama lain, menciptakan lingkaran positif yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

Efek Berganda dalam Ekonomi Nasional

Dalam skala nasional, efek berganda memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan ekonomi. Ketika pemerintah atau investor besar menanamkan modal di suatu wilayah, dampaknya bisa dirasakan hingga ke seluruh negeri.

Investasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, manufaktur, atau pariwisata bisa menciptakan ribuan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat daya beli. Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya efek berganda dalam ekonomi nasional adalah besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh sektor-sektor strategis. Misalnya, Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didorong oleh pemerintah Indonesia melibatkan pembangunan besar di bidang infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan.

Proyek-proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja langsung, tetapi juga membuka akses bagi wilayah-wilayah terpencil, memperkuat daya saing daerah, dan merangsang pertumbuhan UMKM lokal.

Proyek infrastruktur juga memiliki efek jangka panjang yang sangat positif bagi perekonomian nasional. Misalnya, pembangunan jalan tol di suatu daerah meningkatkan aksesibilitas, yang berarti lebih banyak orang dan barang bisa bergerak lebih cepat.

Efek Berganda dalam Investasi

Di dunia investasi, efek berganda juga sangat berpengaruh. Ketika seorang investor menanamkan modal dalam proyek besar, hasilnya tidak hanya berupa keuntungan finansial bagi investor tersebut, tetapi juga menghasilkan manfaat ekonomi yang lebih luas. Misalnya:

  1. investasi besar dalam pengembangan properti atau pembukaan pusat perbelanjaan baru akan menciptakan banyak lapangan kerja di sektor konstruksi dan jasa. Selain itu, bisnis-bisnis pendukung seperti pemasok material bangunan atau perusahaan logistik juga akan mendapatkan keuntungan dari proyek ini.

  2. Investasi di sektor infrastruktur merupakan salah satu contoh paling jelas dari bagaimana efek berganda dapat bekerja. Ketika infrastruktur yang baik tersedia, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, akses ke pasar baru akan terbuka. Ini mendorong lebih banyak bisnis untuk beroperasi di wilayah tersebut, yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

  3. investasi di sektor pendidikan dan kesehatan juga dapat memicu efek berganda positif, karena menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan sehat, yang pada akhirnya mendukung produktivitas dan daya saing nasional.

Selain itu, return on investment (ROI) dari proyek besar juga bisa lebih tinggi karena efek berganda. Ketika proyek strategis seperti bandara atau pelabuhan dibangun, hal ini memicu pengeluaran tambahan di sektor-sektor lain, seperti perdagangan, pariwisata, dan logistik. Ini menciptakan aliran pendapatan baru yang berkontribusi pada ROI yang lebih tinggi.

Contoh Efek Berganda di Sektor-Sektor Tertentu

Efek berganda dapat terjadi di berbagai sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana efek ini bekerja di sektor-sektor yang berbeda:

1. Pariwisata

Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling rentan terhadap efek berganda. Ketika sebuah daerah menjadi destinasi wisata populer, pengunjung dari luar daerah akan menghabiskan uang mereka di hotel, restoran, transportasi, dan objek wisata. Pengeluaran ini memberikan dorongan langsung kepada sektor-sektor tersebut.

Namun, efek berganda tidak berhenti di sini. Hotel dan restoran akan membeli barang dan jasa dari pemasok lokal, sementara karyawan yang bekerja di sektor pariwisata akan menggunakan pendapatan mereka untuk berbelanja di sektor lain, menciptakan rangkaian manfaat ekonomi yang lebih luas.

2. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, atau pelabuhan sering kali dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Proyek-proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja langsung di sektor konstruksi, tetapi juga membuka akses bagi wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Dengan adanya infrastruktur yang lebih baik, biaya logistik akan berkurang, perdagangan akan meningkat, dan daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi akan memiliki kesempatan untuk berkembang. Ini menciptakan efek berganda yang menguntungkan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, manufaktur, dan jasa.

3. UMKM

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di banyak negara berkembang. Program-program dukungan untuk UMKM, seperti pembiayaan mikro atau pelatihan bisnis, bisa menciptakan efek berganda yang signifikan. Ketika UMKM berkembang, mereka akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dan meningkatkan kapasitas produksinya.

Selain itu, UMKM yang sukses akan membuka peluang bisnis baru, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memperluas pasar. Hal ini akan menciptakan efek berantai yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Teori Ekonomi: Hubungan dengan Teori Keynesian dan Ripple Effect

Efek berganda memiliki hubungan erat dengan teori ekonomi Keynesian, yang menyatakan bahwa pengeluaran agregat (baik oleh pemerintah, bisnis, maupun individu) dapat mempengaruhi pendapatan nasional.

Dalam teori Keynesian, setiap peningkatan pengeluaran dapat menciptakan rangkaian manfaat ekonomi yang lebih besar daripada jumlah awal pengeluaran itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa uang yang dikeluarkan akan terus berputar di perekonomian, menciptakan pendapatan dan pengeluaran baru di setiap tahap.

Ripple Effect adalah istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan efek berganda. Sama seperti ketika sebuah batu dilempar ke dalam air dan menciptakan gelombang yang menyebar, tindakan ekonomi kecil bisa memicu dampak yang lebih besar di banyak sektor.

Misalnya, kebijakan fiskal atau moneter pemerintah yang mendukung peningkatan konsumsi dan investasi dapat menciptakan efek gelombang di seluruh perekonomian, mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih merata.

Dampak Efek Berganda

  • efek ini terlihat dalam perubahan kecil yang terjadi di tingkat individu atau bisnis, 

  • efek berganda bisa mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

 

Pada level individu, kenaikan gaji seorang pekerja dapat meningkatkan pengeluaran mereka untuk kebutuhan sehari-hari, yang pada gilirannya mendukung bisnis lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Sebuah perusahaan yang mendapatkan investasi baru mungkin juga meningkatkan produksinya, yang memicu permintaan lebih tinggi terhadap bahan baku dan tenaga kerja. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi

Prabowo Sebut Main Saham Seperti Judi, OJK Bilang Begini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons, terkait Presiden Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa investasi saham untuk masyarakat kecil sama seperti dengan bermain judi

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2024