Dirut dan Komut PPN Kunjungi Integrated Terminal BBM Terbesar di Bali, Ini Tujuannya

Jakarta, VIVA – Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Riva Siahaan dan Ego Syahrial kompak terjun bersama untuk melakukan Management Walk Trough (MWT), ke Integrated Terminal (IT) Manggis di Karangasem, Bali. Ego Syahrial menjelaskan, kegiatan ini dilakukan guna memastikan keandalan sarana dan fasilitas Terminal BBM dan LPG, untuk memenuhi kebutuhan konsumen energi bagi masyarakat Bali.

Sebab, IT Manggis merupakan Terminal BBM terbesar di Pulau Bali, dan berperan sangat kritikal sebagai Terminal Hub untuk Terminal lainnya di wilayah kepulauan Nusa Tenggara. 

"Sarfas yang handal di IT Manggis tentu adalah salah satu faktor untuk mewujudkan pelayanan energi yang prima ke masyarakat Bali," kata Ego Syahrial dalam keterangannya, Rabu, 9 Oktober 225.



Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.

Photo :

• Dok. Pertamina Patra Niaga.

Senada, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menambahkan, selain pengecekan sarfas, MWT juga bertujuan untuk memastikan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dapat berjalan dengan baik, di seluruh lini operasi Pertamina Patra Niaga.

"Konsistensi dalam implementasi program HSSE di Terminal BBM dan LPG dalam lingkungan Pertamina Patra Niaga sangat krusial untuk memastikan keselamatan operasional dan perlindungan lingkungan," kata Riva.

Selain itu, Riva menambahkan bahwa penerapan teknologi pemantauan dan sistem manajemen lingkungan yang efektif, sangat membantu dalam memitigasi dan meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat dan ekosistem.

"Dengan demikian, komitmen terhadap HSSE tidak hanya melindungi pekerja dan fasilitas, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan reputasi perusahaan," ujarnya.

Sebagai informasi, Integrated Terminal Manggis memiliki peranan vital dalam mendukung kebutuhan energi di pulau Bali, dengan realisasi penyaluran di bulan September mencapai hingga 92.168 KiloLiter (KL) untuk Gasoline.

Sementara untuk Gasoil mencapai 21.938 KL, dan 20.867 Metric Ton (MT) untuk LPG yang diserap untuk memenuhi kebutuhan industri, rumah tangga, dan pariwisata di seluruh pulau Bali.

Halaman Selanjutnya

"Dengan demikian, komitmen terhadap HSSE tidak hanya melindungi pekerja dan fasilitas, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan reputasi perusahaan," ujarnya.