Produksi Bahan Baku Baterai EV dari Batu Bara, Bukit Asam Gandeng Produsen China

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta, VIVA – Anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kolaborasi dengan produsen baterai kendaraan listrik asal China, CATL untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) menggunakan batu bara.

Hyundai Siapkan 4 Mobil Baru di Tahun Depan, Ada Hybrid dan EV

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menjelaskan, selain untuk mendukung hilirisasi batu bara di dalam negeri, pihaknya juga diarahkan untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik setelah batal menggarap proyek Dymetil Ether (DME). Dilo memastikan bahwa saat ini pihaknya juga sudah menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk melakukan uji coba pengubahan batu bara menjadi anoda. Sebab, sampai saat ini anoda pada baterai mobil listrik umumnya masih menggunakan grafit.

"Seluruh dunia hari ini pakai grafit, jadi PTBA bersama BRIN sudah membuat synthetic carbon menggunakan batu bara," kata Dilo di Jakarta, dikutip Rabu, 16 Oktober 2024.

Kini Mobil Listrik Bisa Disewa, Biaya Mulai Rp12 Juta per Bulan

MIND ID raih penghargaan GCG dari Kejaksaan Agung

Photo :
  • Dok. MIND ID

Dilo menjelaskan, porsi anoda pada baterai kendaraan listrik mencapai 30 persen. Sementara, prototipe baterai bernama BARIN saat ini juga sudah tersedia, untuk kemudian akan masuk ke tahap pilot project.

GWM Ora Bakal Dijual di Indonesia pada Kuartal Pertama 2025

"Kita sudah join sama CATL, untuk material katodanya itu dari CATL. Untuk anodanya, kita pakai punya BARIN itu menjadi baterai," ujar Dilo.

Namun, Dia mengakui bahwa proses uji coba ini masih belum maksimal, baik dari aspek conductivity maupun density yang dinilai belum memenuhi standar internasional. 

Menurutnya, kualitas produk tersebut masih harus ditingkatkan lagi ke depannya, karena Dia meyakini bahwa produk ini nantinya akan banyak dipakai oleh para konsumen.

"Pasti dong (dipakai). Kita sih berharap rencananya ini mungkin di 2028 lah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya