Dari Akademisi Jadi Menteri, Simak Profil Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy

Proses Serah Terima Jabatan antara Suharso Monoarfa dan Rachmat Pambudy sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas Periode 2024-2029 di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BappenasRachmat Pambudy telah melakukan prosesi serah terima jabatan (sertijab) dengan menteri pendahulunya, Suharso Monoarfa. Prosesi tersebut dilaksanakan di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

ARM HA-IPB Gelar Team Building untuk Pengurus Baru Masa Bakti 2024-2029

Dalam kesempatan tersebut, Rachmat mengaku sangat meminta dukungan kepada seluruh elemen pegawai yang ada di Bappenas, agar bisa membantunya mengemban amanah sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2024-2029.

"Saya mohon doa dan dukungan dari Ibu dan Pak sekalian, karena pekerjaan ini luar biasa beratnya. Tapi sesuai janji Allah SWT, bahwa kita tidak pernah diberikan beban melebihi kemampuan kita," kata Rachmat dalam sambutan di acara prosesi sertijab Menteri PPN/Kepala Bappenas di kantornya, Senin, 21 Oktober 2024.

Pemprov DKI Harus Introspeksi Soal Izin Pembangunan Kedubes India yang Dianggap Maladministrasi

Rachmat Pambudy

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Lantas, siapa sebenarnya sosok Rachmat Pambudy sang Menteri PPN/Bappenas pilihan Prabowo Subianto tersebut? Bagaimana sepak terjangnya selama ini?

Program 3 Juta Rumah, Menteri Ara Minta Perumnas Garap Lahan di Pulogebang Jadi Hunian Rakyat

Rachmat Pambudy merupakan seorang akademisi kelahiran Yogyakarta, 23 Desember 1956. Pendidikan Strata-1-nya diselesaikan di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), sementara gelar masternya didapatkan di bidang Komunikasi Pembangunan pada almamater yang sama.

Akhirnya pada tahun 1999, Rachmat pun berhasil memperoleh gelar doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan IPB, dan dikenal oleh publik sebagai akademisi di bidang agribisnis dan telah cukup lama mengabdi sebagai Dosen Terakreditasi di IPB.

Perjalanan karier Rachmat pun terus berlanjut hingga akhirnya ia memperoleh status sebagai Guru Besar di bidang Kewirausahaan di IPB, pada tahun 2022 silam.

Di samping menjadi akademisi dan mengajar di IPB serta praktisi di bidang agribisnis, Rachmat Pambudy juga merupakan mantan peneliti di Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB dan di Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU).

Dengan passion-nya di sektor pertanian, maka pada medio 1988 Rachmat pun mendirikan Unit for Socio and Economic Study and Evaluation (USESE) Foundation. Tak sampai di situ, pada tahun 2004 Rachmat pun dipercaya untuk menjabat sebagai pejabat struktural di Kementerian Pertanian.

Saat berkecimpung di Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian, Bungaran Saragih saat itu, Rachmat diketahui juga menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) periode 2003-2007.

Sampai di tahun 2009, Partai Gerindra pun sempat menyodorkan namanya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Meskipun setelahnya Gerindra memutuskan tidak bergabung dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam hal organisasi, Rachmat Pambudy pun turut aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sebagai Sekretaris Jenderal hingga Wakil Ketua Umum, mendampingi Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Ketua Umum HKTI periode 2010-2015.

Selanjutnya di tahun 2015, Rachmat juga diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI. Kemudian di 2016, Dia juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I) serta menjadi Dewan Pakar di dalamnya.

Rekam jejak Rachmat di dunia korporasi juga pernah ditorehkan dengan menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk, sejak tahun 2018. PT NSS sendiri diketahui merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang mengelola perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya