Bukan Hanya Tren, Ini 7 Alasan Penting Hentikan Over Consumption Baju Sekarang Juga

Ilustrasi Belanja Baju
Sumber :
  • freepik.com/freepik

VIVA – Tren fashion yang cepat berganti membuat kita tergoda untuk selalu membeli baju baru. Diskon besar-besaran, koleksi terbaru, dan endorsement dari influencer membuat kita sulit menahan diri untuk tidak mengeluarkan uang demi memperbarui isi lemari. Alhasil, lemari penuh sesak dengan baju, tapi kita tetap merasa tidak punya baju untuk dipakai.

SIG Komitmen Jalankan Operasional Bisnis Berkelanjutan

Sadarkah kamu, kebiasaan over consumption baju ini berdampak buruk bagi lingkungan dan kondisi sosial? Tumpukan sampah tekstil, pencemaran air, dan eksploitasi pekerja adalah beberapa konsekuensi dari industri fast fashion yang didukung oleh kebiasaan konsumtif kita.

Dalam artikel ini ada 7 alasan penting mengapa kamu harus menghentikan over consumption baju sekarang juga, demi kebaikan diri sendiri dan kelestarian planet.

8 Kebiasaan Ampuh untuk Turunkan Berat Badan Tanpa Perlu Olahraga

Apa itu Over Consumption?

Over consumption, dalam konteks mode, mengacu pada kebiasaan membeli dan menggunakan baju secara berlebihan, jauh di atas kebutuhan kita. Statistik menunjukkan bahwa rata-rata individu kini membeli lebih banyak pakaian daripada beberapa dekade lalu, dengan angka konsumsi baju per kapita terus meningkat.

Tren Belanja Online Kuartal IV 2024, Fashion Lokal dan Batik Jadi Sorotan

Ini menandakan bahwa kita tidak hanya membeli lebih banyak, tetapi juga menggunakan baju dengan cara yang tidak efisien, seringkali hanya dipakai sekali atau dua kali.

7 Alasan Penting Hentikan Over Consumption Baju

Berikut penjelasan untuk tujuh alasan penting mengapa kamu harus menghentikan over consumption baju:

1. Mengurangi Sampah Tekstil

Industri fashion adalah salah satu penyumbang terbesar sampah di dunia. Setiap tahunnya, jutaan ton sampah tekstil dihasilkan dari produksi, distribusi, dan konsumsi baju. Sebagian besar sampah ini berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di mana mereka terurai dalam waktu yang sangat lama dan mencemari tanah serta air.

Proses produksi tekstil juga membutuhkan banyak air dan energi, menghasilkan limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan menghentikan over consumption, kamu berkontribusi untuk mengurangi jumlah sampah tekstil yang merusak ekosistem.

2. Melindungi Lingkungan

Industri fashion menyumbang sekitar 10% dari emisi karbon global. Proses produksi, pengiriman, dan pencucian baju menggunakan banyak energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya dalam produksi tekstil juga mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

Selain itu, over consumption baju berkontribusi pada deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, karena lahan yang seharusnya digunakan untuk hutan dialihfungsikan untuk perkebunan kapas. Dengan mengurangi konsumsi, kamu ikut melindungi lingkungan dan menjaga keberlanjutan planet kita.

3. Mencegah Eksploitasi Pekerja

Industri fast fashion sering kali melibatkan pekerja dengan upah rendah dan kondisi kerja yang buruk, terutama di negara-negara berkembang. Para pekerja ini terpaksa bekerja dalam jam kerja panjang dan di lingkungan yang tidak aman, dengan upah yang tidak layak.

Dengan mengurangi konsumsi baju, kamu dapat membantu mencegah eksploitasi pekerja serta mendukung industri fashion yang lebih etis dan berkelanjutan. Memilih untuk tidak membeli dari merek yang tidak memperhatikan hak pekerja berarti kamu berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik dalam industri ini.

4. Menghemat Uang

Membeli baju secara berlebihan jelas memboroskan uang. Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan untuk baju yang hanya dipakai beberapa kali saja? Dengan mengurangi konsumsi baju, kamu bisa mengalokasikan uang untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti tabungan, investasi, atau pengalaman berharga lainnya.

Kamu juga akan mengurangi pengeluaran untuk perawatan baju, seperti pencucian dan setrika, karena jumlah baju yang perlu dirawat menjadi lebih sedikit. Mengelola keuangan dengan bijak akan membantu kamu mencapai tujuan finansial lebih cepat.

5. Menciptakan Gaya Personal

Over consumption baju sering membuat kita mudah terbawa tren dan kehilangan jati diri. Kita membeli baju hanya karena sedang populer, bukan karena menyukai atau membutuhkannya. Dengan mengurangi konsumsi baju, kamu dapat lebih fokus memilih baju yang sesuai dengan kepribadian, selera, dan gaya hidup kamu.

Hal ini membantu menciptakan gaya personal yang unik dan mencerminkan diri kamu sebenarnya. Dengan berinvestasi pada baju yang benar-benar kamu sukai, kamu akan merasa lebih percaya diri dan nyaman dengan penampilanmu.

6. Meningkatkan Kualitas Hidup

Over consumption baju dapat menimbulkan stres dan kecemasan. Kamu mungkin merasa tertekan untuk selalu mengikuti tren terbaru, atau merasa bersalah karena memiliki banyak baju yang tidak terpakai. Dengan mengurangi konsumsi baju dan memilih yang benar-benar kamu butuhkan dan sukai, kamu bisa hidup lebih tenang dan bahagia.

Ruang di lemari dan rumahmu pun akan lebih teratur, menciptakan lingkungan yang nyaman. Hidup dalam kesederhanaan memungkinkan kamu fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan membuatmu lebih puas.

7. Menjadi Konsumen yang Bertanggung Jawab

Menghentikan over consumption baju adalah bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan mengurangi konsumsi, kamu dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah tekstil, pencemaran lingkungan, dan eksploitasi pekerja.

Selain itu, mendukung brand lokal yang menerapkan prinsip sustainable fashion juga membantu menciptakan dampak positif. Dengan menjadi konsumen yang bijak dan bertanggung jawab, kamu berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan mendukung industri fashion yang berkelanjutan.

Tips Menghindari Over Consumption Baju

Berikut adalah tips untuk menghindari over consumption baju:

1. Beli Baju Sesuai Kebutuhan, Bukan Keinginan

Saat membeli baju, penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Tanyakan pada diri sendiri apakah baju yang ingin kamu beli benar-benar diperlukan atau hanya karena sedang tren. Ini dapat mengurangi impuls untuk berbelanja yang berlebihan. Cobalah membuat daftar barang yang memang diperlukan sebelum berbelanja.

Dengan cara ini, kamu lebih fokus dan terhindar dari godaan untuk membeli baju yang tidak akan digunakan. Memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang dibutuhkan juga membantu dalam menciptakan lemari pakaian yang lebih fungsional dan sesuai dengan gaya hidupmu.

2. Pilih Baju Berkualitas yang Tahan Lama

Investasi dalam baju berkualitas tinggi sangat penting untuk menghindari over consumption. Baju yang terbuat dari bahan yang awet dan memiliki jahitan yang rapi biasanya lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Meskipun harga awalnya mungkin lebih tinggi, dalam jangka panjang, kamu akan menghemat uang karena tidak perlu sering membeli pengganti.

Selain itu, baju berkualitas akan memberikan kenyamanan lebih saat dipakai. Cobalah untuk memeriksa label dan memilih material seperti katun organik, linen, atau wool, yang dikenal kuat dan ramah lingkungan. Pilihan ini tidak hanya baik untuk dompetmu, tetapi juga untuk lingkungan.

3. Rawat Baju dengan Baik agar Awet

Perawatan yang tepat dapat memperpanjang umur baju dan mengurangi frekuensi pembelian. Selalu baca petunjuk perawatan pada label baju dan ikuti instruksi mencuci, mengeringkan, serta menyimpan dengan benar. Hindari mencuci baju terlalu sering kecuali diperlukan, karena ini dapat mengurangi daya tahan kain.

Selain itu, setrika baju dengan suhu yang tepat agar tidak merusak seratnya. Penyimpanan yang rapi juga penting; gunakan gantungan yang sesuai dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan lemari pakaianmu. Dengan merawat baju dengan baik, kamu tidak hanya menghemat uang, tetapi juga membantu mengurangi limbah tekstil.

4. Berkreasi dengan Baju yang Sudah Ada

Salah satu cara untuk menghindari pembelian baju baru adalah dengan berkreasi menggunakan baju yang sudah ada di lemari. Cobalah untuk mix and match berbagai item yang kamu miliki untuk menciptakan gaya baru yang segar.

Misalnya, padukan atasan yang berbeda dengan celana atau rok yang sudah ada. Tambahkan aksesori untuk memberi sentuhan baru pada penampilanmu. Jika kamu merasa kurang inspirasi, cari ide gaya di media sosial atau fashion blog. Dengan berkreasi, kamu dapat mengeksplorasi berbagai gaya tanpa harus membeli baju baru dan tetap terlihat modis.

5. Jual atau Donasikan Baju yang Tidak Terpakai

Daripada membuang baju yang tidak terpakai, pertimbangkan untuk menjual atau mendonasikannya. Jual baju secara online melalui platform e-commerce atau media sosial untuk mendapatkan kembali sebagian uangmu. Selain itu, donasi baju yang masih layak pakai ke lembaga amal atau kepada orang-orang yang membutuhkan.

Tindakan ini tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga mengurangi jumlah sampah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Dengan memberikan kehidupan baru pada baju yang tidak terpakai, kamu berkontribusi pada praktik berkelanjutan dan membantu menciptakan dampak positif di masyarakat.

6. Dukung Brand Lokal yang Menerapkan Prinsip Sustainable Fashion

Mendukung brand lokal yang menerapkan prinsip sustainable fashion adalah langkah positif dalam menghindari over consumption. Pilihlah untuk berbelanja dari merek yang memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dalam proses produksinya.

Banyak brand lokal kini memproduksi baju dengan bahan ramah lingkungan dan menerapkan praktik produksi yang etis. Dengan membeli dari mereka, kamu berkontribusi pada perekonomian lokal dan membantu mengurangi dampak negatif dari industri fashion.

Selain itu, produk lokal sering kali memiliki kualitas yang lebih baik dan desain yang unik, sehingga kamu bisa mendapatkan barang yang istimewa sekaligus mendukung keberlanjutan.

Dengan menerapkan tips untuk menghindari over consumption baju, kamu tidak hanya akan merasakan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan planet kita. Mengurangi kebiasaan berbelanja berlebihan memungkinkan kamu untuk lebih menghargai barang yang dimiliki dan menciptakan gaya yang lebih personal.

Selain itu, dengan mendukung brand yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan, kamu membantu mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan dan masyarakat. Mari bersama-sama berkomitmen untuk menjadi konsumen yang lebih bijak dan bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik.

Pameran Industri 'Manufacturing Indonesia 2024' [dok. Humas PT Pamerindo Indonesia]

Manufacturing Indonesia 2024 Diikuti 1.300 Peserta dari 32 Negara

Pameran ini menghadirkan lebih dari 1.300 peserta pameran dari 32 negara atau wilayah.

img_title
VIVA.co.id
6 Desember 2024