Anindya Bakrie Sebut Rapimnas Kadin Bakal Hasilkan Rekomendasi Asta Cita Prabowo

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie (dok: Tim Kadin)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan Rapat Pimpinan Nasional, Rapimnas Kadin 2024, akan fokus menghasilkan rekomendasi terbaik untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Profesor Ilmu Pemerintahan Ingatkan Prabowo Harus Pastika Tanggal Pemerintah Pindah ke IKN

“Jadi hari ini adalah awal daripada rangkaian Rapimnas Kadin 2024. Bersama Dewan Pengurus Harian (DPH) Kadin Indonesia dan juga perwakilan SC (Steering Committee/Panitia Pengarah) dan OC (Organizing Committee/Panitia Pelaksana) kami berkumpul memikirkan dan mengasah tema Rapimnas ini,” ungkap Anindya dalam keterangannya Sabtu, 30 November 2024. 

Sebagai informasi, rangkaian Rapimnas Kadin 2024 mulai berlangsung pada 29 November hingga 1 Desember 2024 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Rapimnas Kadin 2024 akan mengusung tema besar 'Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wujudkan Indonesia Emas'.

Anindya Bakrie Ungkap Prospek Cerah Hubungan Bilateral Indonesia-Inggris

Anindya menjelaskan, dalam mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, agenda pembahasan Rapimnas Kadin 2024 akan difokuskan pada solusi masalah pengentasan kemiskinan, mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan mencapai Indonesia Emas 2045.

Untuk itu, Anindya mengungkapkan belum lama ini dirinya dan beberapa pengurus Kadin Indonesia beruntung mendapat kesempatan emas mengikuti kunjungan kenegaraan bersama Presiden Prabowo Subianto dan delegasi Indonesia ke lima negara yaitu China, Amerika Serikat, 
Peru, Brazil, dan Inggris. 

CEO Bakrie & Brothers Anindya Bakrie Terima Penghargaan dari Kedutaan Besar Inggris

“Pada kesempatan itu kami melihat kira-kira isu-isu apa saja yang akan menjadi tema sentral (Rapimnas Kadin 2024),” ujarnya.

Anindya memaparkan tiga isu yang akan menjadi fokus dalam Rapimnas Kadin 2024. Pertama adalah bagaimana mengentaskan kemiskinan dan menghilangkan kelaparan di Indonesia. 

“Nah, caranya adalah nomor dua, yaitu misalnya dengan investasi dan menguatkan ekspor. Dan ketiga adalah isu-isu yang sedang hangat dibicarakan seperti mengenai (kenaikan) PPN, mengenai isu ketenagakerjaan, atau Omnibus Law itu seperti apa,” jelasnya.

Berbicara mengenai dampak kenaikan PPN pada UMKM, Anindya menekankan agar pemerintah dan Kadin harus bekerja sama untuk membuka akses kepada pembiayaan, akses kepada teknologi, akses pasar yang lebih baik sehingga ujungnya UMKM dapat berkembang dan tidak terlalu terbebani. 

“Salah satunya ini merupakan tema yang tentunya akan dibahas (di Rapimnas Kadin 2024). Karena kami melihat sudah waktunya Kadin juga fokus pada UMKM dan koperasi,” ujarnya.

Anindya mengatakan Rapimnas Kadin 2024 juga akan membahas keselarasan program dengan kebijakan Presiden Prabowo, seperti program pembangunan tiga juta rumah murah per tahun dan makan bergizi gratis. 

"Juga rencana-rencana yang luar biasa dari Pak Prabowo melalui inisiasi program rumah murah, penghapusan utang enam juta (petani, nelayan dan UMKM), lalu upaya untuk melakukan industrialisasi di bidang agrikultur agar dapat membuat makanan yang bergizi dan terjangkau buat seluruh masyarakat. Dan masih banyak lagi," ujar Anindya.

Lebih lanjut, Anindya mengatakan, untuk menghasilkan rekomendasi terbaik maka Rapimnas Kadin 2024 juga akan fokus terhadap pembahasan program kerja internal organisasi. 

“Jadi, tentu akan ada narasumber dari pemerintah, di antaranya Menko (Menteri Koordinator). Kami ingin menyajikan kepada beliau dan juga tentu kabinetnya, masukan-masukan yang berharga. Dan meski (Rapimnas) di hari Minggu, hari istirahat, kami ingin memanfaatkan. Kami 
ingin memastikan bahwa masukan itu bisa digunakan,” kata Anindya.

Anindya menjelaskan, rangkaian penyelenggaraan Rapimnas Kadin 2024 dimulai dengan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang dihadiri Kadin Provinsi seluruh Indonesia. Dan kemudian Rapat Koordinasi ALB (Anggota Luar Biasa). 

“Kadin Provinsi dan ALB yang terdiri dari asosiasi dan himpunan adalah stakeholder Kadin (Indonesia),” terangnya.

Menurut Anindya, sudah waktunya untuk membangun dari daerah. “Untuk itu, walaupun akan banyak dibahas program internal, kami merasa (Rapimnas) ini lebih kepada kesempatan teman-teman daerah untuk bertemu para Menteri dan Menko untuk menyosialisasikan program-program mereka,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya