JK Temui Prabowo Bahas soal Pangan hingga Elpiji 3 Kg

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025 (sumber foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025. Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turut mendampingi pertemuan itu. 

Prabowo Pamer 2 Program Andalannya di World Governments Summit 2025

Dalam pertemuan itu, Jusuf Kalla memberikan sejumlah masukan terkait ketahanan pangan nasional berdasarkan pengalamannya di masa lalu. 

"Pak JK memberi masukan, karena beliau banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas, memberi masukan dan itu adalah masukan yang baik untuk kami," kata Amran kepada wartawan.

Prabowo: Danantara Akan Diluncurkan 24 Februari 2025

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Tak hanya itu, JK juga bicara soal polemik LPG (Elpiji) 3 kilogram atau gas melon yang menimbulkan banyak masalah di tengah masyarakat. Di depan Prabowo, JK menegaskan kepada Bahlil dan pemerintah untuk mengutamakan penataan.

LPG Selalu jadi Beban Subsidi, Pemerintahan Prabowo Disarankan Perluas Infrastruktur Jargas

“Ya Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting,” ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan pembicaraan tentang subsidi LPG 3 kg dilakukan mengingat JK menjabat sebagai Wakil Presiden RI ketika kebijakan tersebut diterapkan. Ia pun mengungkap hingga saat ini pemerintah belum mengubah kebijakan mengenai subsidi gas tersebut. 

“Bayangkan sudah 20 tahun subsidi LPG ini belum ada perubahan. Di saat itu kurs dolar kata Pak JK masih Rp8 ribu, sekarang sudah Rp16 ribu,” ungkap dia.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp87 triliun guna masyarakat bisa mendapatkan harga tabung gas melon yang semurah-murahnya. Namun, ketika kebijakan tersebut tengah diusahakan tetap ada oknum yang ingin mengambil keuntungan sehingga harga melambung tinggi. 

“Tapi penataannya kan sekarang, jujur kita katakan ada di tingkat-tingkat masyarakat itu dibeli sampai harga Rp25 ribu per tabung,” ucapnya. 

“Harusnya kan perhitungan kami maksimal itu di angka di bawah Rp20.000, Rp18.000 atau Rp19.000. Ada yang sekarang langka Itu beberapa bulan lalu Rp25.000 Ada juga yang Rp30.000. Tidak hanya itu ada juga yang mengoblos, ini kan sayang,” tuturnya.

Maka dari itu, ia menyatakan akan menerapkan usulan JK dalam melakukan penataan. Penataan ini dilakukan agar subsidi yang diberikan pemerintah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Jadi kita ini prinsipnya melakukan penataan agar subsidi niat pemerintah itu betul-betul terjadi di tingkat masyarakat dengan baik,” pungkas Bahlil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya