IHSG Ditutup Anjlok ke Level 6.875, Dua Sentimen Pemicu Ini Jadi Sorotan

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,12 persen atau 148,69 poin pada akhir perdagangan pasar, Kamis, 6 Februari 2025. Alhasil, IHSG terjerembab ke level 6.875.

Saham Emiten Ritel Ini Berpotenci Kinclong Jelang Lebaran Terongkrak THR Cair dan Tradisi Belanja

Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks terpantau berada dalam rentang area 6.830-7.033. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,67 triliun. 

Hampir seluruh sektor saham terpantau mengalami koreksi. Sektor material dasar kembali mengalami penurunan paling tinggi sebesar 2,43 persen. 

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Tertekan Data Pengangguran AS

Disusul sektor keuangan menyusut 2,24 persen dan sektor industri melemah 2,14 persen. Sektor kesehatan jadi satu-satunya yang melesat, yakni menguat 1,13 persen.

Dibuka Memerah, IHSG Dibayangi Pelemahan Seiring Lesunya Bursa Asia

Dikutip dari InvestorTrust, penurunan IHSG terkesan janggal karena hampir seluruh bursa saham Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei melambung 235 poin, indeks Hang Seng menguat 294 poin, dan indeks Strait Times Singapura melonjak 14,25 poin.

Menurut Phintraco Sekuritas, IHSG berada di bawah tekanan setelah saham-saham emiten bank berkapitalisasi mengalami pelemahan pasca rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-IV 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5.02 persen year on year (YoY. 

Selain itu, mayoritas emiten perbankan memberikan panduan untuk menurunkan proyeksi penyaluran pinjaman pada tahun 2025. Kondisi tersebut dinilai akan memicu aksi jual terhadap emiten saham bank sehingga menghambat laju pergerakan indeks. 

"Kedua kombinasi ini kami perkirakan menjadi pemicu aksi sell-off pada saham-saham emiten perbankan, seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap prospek pertumbuhan kredit yang lebih rendah dan dampaknya terhadap perekonomian dalam negeri," jelas Phintraco Sekuritas dalam risetnya yang dikutip pada Kamis, 6 Februari 2025.

Phintraco Sekuritas turut melaporkan beberapa emiten yang membukukan lompatan harga signifikan diantaranya:

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Ilustrasi obat

Photo :
  • Freepik/freepik

Saham KLBF menguat sebanyak 7,44 persen atau 90 poin sehingga ditutup pada level 1.300.

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Saham MAPI melonjak sebesar 5,04 persen atau 60 poin menjadi 1.250.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Alfamart (Ilustrasi)

Photo :
  • Dokumentasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Tren positif juga melanda saham AMRT yang melejit sebesar 1.02 persen atau 30 poin ke area 2.960.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya