Multi Harapan Utama Tegaskan Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan

Jakarta, VIVA – Perusahaan tambang batubara PT Multi Harapan Utama (MHU) bersama mitra kerjanya, menegaskan komitmen untuk terus menjunjung aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebagai bagian dari kegiatan operasionalnya.

Hal itu diwujudkan dengan menggelar rangkaian kegiatan guna memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2025, dengan tema 'Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas'.

"MHU bersama dengan mitra kerja memanfaatkan momen ini untuk menegaskan dedikasi terhadap budaya kerja yang aman dan produktif," kata Kepala Teknik Tambang (KTT) MHU, Aris Subagyo, dalam keterangannya, Kamis, 6 Februari 2025.

Sebagai salah satu unit bisnis dari MMS Group Indonesia (MMSGI) pada lini pilar MMS Resources, MHU berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh karyawan dan mitra kerjanya.



Pekerja bangunan konstruksi (ilustrasi BUMN konstruksi/karya).

Photo :

• ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

"Dimana hal itu turut berkontribusi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja secara keseluruhan, dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif," ujarnya.

Aris mengatakan, peringatan Bulan K3 Nasional menjadi momen untuk semakin memahami pentingnya keselamatan di area kerja, dan bukan hanya bagi karyawan MHU tetapi juga bagi mitra kerja untuk mencapai zero accident dan zero fatality.

“Keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi merupakan budaya yang harus terus kita bangun bersama," kata Aris.

Melalui peringatan Bulan K3 Nasional 2025 ini, Aris menegaskan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa setiap karyawan dan mitra kerja MHU memiliki pemahaman yang kuat terhadap pentingnya keselamatan kerja.

"Serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

“Keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi merupakan budaya yang harus terus kita bangun bersama," kata Aris.