Jahja Setiaatmadja Bakal Lepas Jabatan Dirut BCA, Ini Sosok Penggantinya
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk alias BCA (BBCA), Jahja Setiaatmadja, bakal melepas jabatannya sebagai Direktur Utama BCA, seiring langkah perombakan jajaran manajemen yang dilakukan oleh pihak perseroan.
Berdasarkan surat pemanggilan resmi RUPST yang diunggah di situs resmi BCA, pihak manajemen menjelaskan bahwa posisi Jahja nantinya akan digantikan oleh Gregory Hendra Lembong.
Hal itu secara resmi akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang rencananya bakal digelar pada sekitar pertengahan Maret 2025 mendatang.
"Perubahan yang diusulkan, mengangkat Bapak Jahja Setiaatmadja menggantikan Bapak Djohan Emir Setijoso (menjadi Presiden Komisaris) dan mengangkat Bapak Gregory Hendra Lembong (menjadi Presiden Direktur)," kata pihak manajemen dalam surat tersebut, dikutip Kamis, 13 Februari 2025.
Dengan adanya perombakan tersebut, nantinya Jahja akan menempati posisi baru sebagai Presiden Komisaris BCA, menggantikan posisi Djohan Emir Setijoso yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
[dok. Humas BCA]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dia menambahkan, BCA juga akan mengangkat John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur, menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Hendra Lembong. Sementara itu Hendra Tanumihardja juga akan menduduki jabatan sebagai Direktur perseroan.
"Pengangkatan empat orang dalam jajaran manajemen BBCA tersebut, termasuk Hendra Lembong, akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujarnya.
Sebagai informasi, terkait adanya perubahan susunan Direksi dan Komisaris BCA ini, perseroan rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 12 Maret 2025 mendatang.
Aplikasi BCA Mobile
- bca.co.id
Selain perubahan jajaran manajemen, RUPST juga akan membahas beberapa agenda lain seperti misalnya meminta persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan, untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Kemudian, para pemegang saham juga akan menetapkan penggunaan laba bersih, termasuk alokasi dana cadangan, pembagian dividen tunai, serta laba ditahan.