Investor Diminta Manfaatkan AI Literasi Keuangan di Tengah Gejolak Ekonomi Global
- Freepik.com
Jakarta, VIVA – Kemampuan mengelola keuangan menjadi sebuah keharusan di tengah ekonomi global yang bergejolak. Literasi keuangan yang baik jadi kunci membuat keputusan investasi yang tepat guna menghindari risiko kerugian.
Namun, tidak semua orang memiliki waktu atau sumber daya yang cukup untuk meningkatkan wawasan mengenai keuangan. Teknologi kecerdasan buatan atau AI menjadi solusi yang dapat membantu investor meningkatkan literasi keuangan.
Senior Investment Information Mirae Asset Adityo Nugroho menyampaikan, fluktuasi dan koreksi pasar saham domestik sudah tidak bisa dihindari para investor dan trader. Kondisi tersebut dipicu ketidakpastian regulasi di pemerintahan Presiden Donald Trump yang menyebabkan perekonomian Indonesia semakin menantang.
“Selain itu, dari faktor internal terdapat tantangan dari efisiensi dan realokasi anggaran pemerintah yang berpotensi mengurangi fungsi APBN sebagai peredam guncangan dari dampak ekonomi global," ucap Adityo yang dikutip dari keretangan resmi pada Senin, 17 Februari 2025.
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).
- freepik.com/freepik
Head of Marketing Mirae Asset Leo Nara Wirendra menyarankan investor dan trader mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di tengah gejolak pasar yang terjadi hampir setiap waktu. Tujuannya guna memaksimalkan volatilitas lebih optimal.
AI berperan memberikan literasi keuangan terkait analisa data keuangan yang kompleks dan memberikan informasi yang relevan serta mudah dipahami. Dengan bantuan AI, investor diharapkan mampu membuat keputusan yang lebih cerdas sehingga terhindar dari kerugian akibat kurangnya pemahaman tentang pasar keuangan.
"Tingkat investasi capital market di Indonesia masih rendah dibanding negara lain karena faktor awareness produk yang rendah," imbuh Leo.
Mirae Asset Intelligence Assistant (MAIA) merupakan salah satu implementasi AI sekaligus bentuk inovasi untuk meningkatkan layanan literasi keuangan. Dalam upaya peningkatan layanan literasi keuangan, Mirae Asset juga meresmikan studio digital di Mirae Asset Financial Center (MAFC) Lebak Bulus di Gedung Seyeon, Jakarta Selatan.
Studio digital diharapkan menjadi infrastruktur produksi audio visual yang didukung teknologi termutakhir beserta krunya yang lengkap. Dengan fasilitas tersebut, Leo meyakini dapat memproduksi konten-konten edukasi terkait finansial yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan literasi keuangan dan investasi.
"Dengan status Indonesia sebagai salah satu negara pengkonsumsi media sosial terbesar di dunia maka produksi konten media sosial berkualitas dan berdampak kami dapat meningkatkan literasi dan inklusi investasi capital market,” pungkas Leo.
