5 Tips Menolak Pembeli yang Suka Utang di Warung Tanpa Bikin Sakit Hati
- Freepik.com//Freepik
Jakarta, VIVA – Menjalankan warung memang penuh tantangan, salah satunya menghadapi pembeli yang suka berutang. Jika tidak dikendalikan, kebiasaan ini bisa mengganggu keuangan usaha. Menolak permintaan utang memang tidak mudah, tapi harus dilakukan demi kelangsungan bisnis. Berikut beberapa cara menolak utang dengan cara yang sopan dan tetap elegan, melansir dari tips yang dibagikan akun @bisnismusendiri di Instagram.Â
Ilustrasi warung
- Surabaya.go.id
1. Pasang Pengumuman yang Jelas
Agar pelanggan tidak meminta utang, pasang tulisan yang mencolok seperti "Maaf, Warung Ini Tidak Melayani BON". Dengan adanya aturan tertulis, pelanggan akan lebih memahami bahwa pembayaran harus dilakukan secara tunai.
2. Gunakan Alasan yang Masuk Akal
Menolak dengan alasan yang logis bisa mengurangi rasa tidak enak hati. Misalnya, "Saya butuh uang tunai untuk belanja stok nanti" atau "Hari ini harus setor ke pemasok, jadi tidak bisa bon dulu". Dengan begitu, pelanggan bisa memahami bahwa warung juga butuh perputaran modal.
3. Batasi Nominal Utang
Jika memang terpaksa memberi utang, batasi jumlahnya agar tidak mengganggu cash flow. Misalnya, tetapkan batas maksimal Rp50.000, sehingga masih bisa dikelola tanpa merugikan usaha.
Ilustrasi Uang Rupiah
- pixabay.com/WonderfulBali
4. Catat Semua Transaksi
Agar utang tidak mengganggu keuangan warung, gunakan buku kas atau aplikasi pencatatan digital untuk mencatat setiap transaksi. Dengan begitu, tidak ada utang yang terlupakan dan pelanggan juga lebih disiplin dalam membayar.
5. Berikan Struk Bukti
Jika ada transaksi utang, cetak dua salinan struk, satu untuk pemilik warung dan satu untuk pembeli. Ini bisa menjadi bukti dan menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Menjalankan usaha butuh kedisiplinan, termasuk dalam mengatur keuangan. Jangan sampai kebiasaan memberikan utang membuat bisnis merugi. Dengan menerapkan trik di atas, pemilik warung bisa tetap mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan tanpa mengorbankan keuangan usaha.