Bursa Asia Berfluktuasi saat Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga Jepang

Bank of Japan (BOJ)
Sumber :
  • Japan Today

Asia, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam saat pembukaan perdagangan pada Rabu, 19 Maret 2025. Fluktuasi terjadi ketika Wall Street ditutup melemah dan pasar menanti Bank Of Jepang (BoJ) umumkan suku bunga tetap.

Panglima TNI Kedatangan Jenderal Perang Angkatan Bersenjata Negeri Matahari Terbit

Bank sentral Jepang dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya pada hari ini. Pasar memprediksi BOJ  mempertahankan suku bunga tetap di level 0,5 persen. 

Dikutip CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 menguat 0,41 persen tidak lama setelah pembukaan bursa. Indeks Topix melesat 0,70 persen.

2 Brand Mobil Amerika yang Berani Hadir di Pameran Otomotif China, Tesla Absen

indeks Kospi Korea Selatan membukukan lonjakan sebesar 0,91 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq merosot 0,27 persen saat perdagangan bergejolak.

Ilustrasi berinvestasi.

Photo :
  • http://pakar-investasi.blogspot.com/
Bursa Asia Semringah Usai Wall Street Cetak Kenaikan Beruntun

S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,13 persen lebih rendah. Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis dari 24.740,57 menjadi 24.716.

Di bursa Amerika Serikat (AS), saham-saham berbalik melemah setelah dua sesi berturut-turut mencatat kenaikan. Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 260,32 poin atau 0,62 persen dan ditutup pada level 41.581,31. 

Indeks S&P 500 merosot 1,07 persen ke level 5.614,66. Nasdaq Composite anjlom 1,71 persen menjadi 17.504,12.

Saham Tesla menjadi salah satu saham yang paling terpukul selama koreksi pasar baru-baru ini dan terkoreksi lagi pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. Saham yang dikendalikan Elon Musk turun lebih dari 5 persen setelah RBC Capital Markets menurunkan target harga untuk merek kendaraan listrik Tesla imbas persaingan yang ketat di sektor kendaraan listrik.

Saham  Palantir dan Nvidia mengekor penurunan masing-masing hampir 4 persen dan lebih dari 3 persen. Saham Technology Select Sector SPDR Fund (XLK) ikut merosot lebih dari 1 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya