Menteri Ara: Danantara Makin Dipercaya Masyarakat Internasional

Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara menegaskan, saat ini eksistensi dari Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, sudah mulai dipercaya oleh masyarakat internasional.

Hal itu diutarakannya saat membahas soal rencana investasi antara Indonesia dan Qatar, yang sebelumnya telah diwujudkan dalam komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar kepada Danantara.

"Saya hanya mau sampaikan pesan bahwa saat ini Danantara sudah mulai dipercaya oleh masyarakat internasional," kata Ara saat ditemui di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin malam, 14 April 2025.

Dia menekankan, sebagai sebuah negara berekonomi kuat yang sangat maju, Pemerintah Qatar tentunya tidak mungkin main-main dengan pernyataan ketertarikan mereka soal investasi di Indonesia.



[Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, saat ditemui di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 14 April 2025]

Photo :

• VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

"Qatar itu bukan negara yang main-main, negara yang sangat maju dan sangat kuat ekonominya ini adalah salah satu pusat keuangan dunia," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya diberitakan bahwa Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir mengatakan, komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar akan difokuskan untuk sektor-sektor prioritas.

Misalnya seperti sektor ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, infrastruktur digital, kesehatan, hingga pariwisata.



Kantor Danantara.

Photo :

• M Yudha P / VIVA.co.id

Sejumlah komitmen yang telah disepakati bersama antara pemerintah Indonesia dan Qatar yakni komitmen investasi bersama sebesar US$4 miliar.

Di mana sebesar US$2 miliar dari Qatar dan US$2 miliar dari Indonesia, sebagai dana bersama Indonesia-Qatar yang difokuskan untuk mendukung pembangunan dan proyek strategis.

Halaman Selanjutnya

Misalnya seperti sektor ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, infrastruktur digital, kesehatan, hingga pariwisata.