Inovasi Pengelolaan Sampah, Hunian di Depok Ini Gunakan Maggot untuk Atasi Limbah Organik
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan dan isu pengelolaan sampah di perkotaan, sejumlah pengembang properti mulai mengambil langkah untuk menghadirkan solusi berkelanjutan.
Salah satunya dilakukan oleh sebuah hunian vertikal di Depok yang mengembangkan sistem pengelolaan sampah organik secara mandiri dengan pendekatan inovatif.
Evenciio Apartment, hunian vertikal khusus mahasiswa yang berlokasi di Jalan Margonda Raya, Depok, meluncurkan inisiatif pengelolaan sampah organik dengan metode budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).
Langkah tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh PT PP Properti Tbk (PPRO) melalui anak usahanya, PT Wisma Seratus Sejahtera, dalam mendukung pengelolaan lingkungan tempat tinggal yang lebih tertata dan ramah lingkungan.
Dalam implementasinya, Evenciio bekerja sama dengan Den Maggot, mitra binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk menerapkan sistem budidaya maggot menggunakan rak vertikal. Seluruh proses dijalankan oleh tim Building Management yang membentuk tim 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta melibatkan partisipasi aktif penghuni melalui edukasi dan penyediaan fasilitas pemilahan sampah.
"Menghadirkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan adalah bagian penting dari pengalaman tinggal yang berkualitas. Dengan sistem ini, terbukti bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara mandiri, efisien, dan berdampak positif bagi penghuni dan masyarakat sekitar," kata Afrilia Pratiwi selaku VP Corporate Secretary PT PP Properti Tbk, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 25 April 2025.
Dia menjelaskan, setiap harinya, hunian ini menghasilkan sampah sebanyak 9 meter kubik yang terdiri dari 20 persen sampah organik, 70 persen sampah anorganik, dan 10 persen limbah B3. Sistem pengelolaan berbasis maggot ini, terbukti mampu menurunkan biaya pengelolaan sampah hingga 78 persen setiap bulan.
Proses penguraian pun berlangsung cepat dan efisien, dengan hasil akhir berupa pupuk organik dari sisa maggot, serta tepung maggot kering yang dimanfaatkan sebagai pakan ikan di kolam apartemen.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa langkah ini merupakan komitmen perusahaan terhadap prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Inisiatif ini diharapkan juga dapat menginspirasi sekaligus menjadi pengingat bagi generasi muda, khususnya para penghuni, bahwa menjaga lingkungan dapat kita lakukan dari langkah-langkah sederhana seperti memilah sampah dan mengelolanya dengan bijak,” tutup Afrilia.
Inisiatif ini sejalan dengan ajakan Pemerintah Kota Depok yang mendorong keterlibatan pelaku usaha dan masyarakat dalam penanganan masalah sampah. Selain itu, pendekatan ini juga mencerminkan dukungan terhadap prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait pengelolaan lingkungan dan pembangunan permukiman yang lebih berkelanjutan.