Anindya Bakrie Dorong Pengusaha Lokal Manfaatkan Peluang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, potensi belanja pemerintah dalam hal pengadaan barang dan jasa memiliki nilai yang sangat fantastis hingga mencapai angka Rp 1.200 triliun. Hal itu diutarakannya saat memberikan sambutan di acara 'Grand Launching Indonesia Catalogue Expo & Forum (ICEF) 2025, yang akan digelar pada 30 Juli sampai 1 Agustus 2025 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"LKPP ini istilahnya mengayomi sampai Rp 1.200 triliun ya Pak Kepala (LKPP), dan itu jumlah yang sangat besar," kata Anindya di kantor LKPP, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 25 April 2025.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Dengan besarnya nilai belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah yang mencapai Rp 1.200 triliun itu, Anindya berharap peluang itu juga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku dunia usaha di seluruh penjuru negeri. Yakni untuk memasarkan produk/jasa terbaiknya, supaya bisa terserap dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah tersebut.
"Jadi buat Kadin sebagai naungan dunia usaha dan juga tentunya mitra strategis pemerintah di dalam bisnis, ini merupakan sesuatu yang sangat strategis dan relevan. Karena dengan seperti ini, kita bisa ikutan memberdayakan teman-teman di dunia usaha nasional dan juga di daerah," ujar Anindya.
Dia mengaku telah 4 kali mengikuti penyelenggaraan ICEF yang digelar rutin tahunan tersebut. Menurutnya, dari waktu ke waktu penyelenggaraan acara tersebut juga semakin baik.
"Dan perlu dicatat bahwa LKPP ini adalah sebuah terobosan berskala dunia. Jadi jumlah dan skalanya benar-benar besar, bukan hanya besar buat Indonesia, tapi juga buat global," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, mengaku sangat berterima kasih kepada Kadin Indonesia dan Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI), yang telah berkolaborasi dengan LKPP dalam penyelenggaraan ICEF 2025.
Melalui gelaran ICEF 2025 ini, Hendrar berharap bisa semakin tercipta ruang dalam format expo atau pameran, sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan produk dan jasanya sebagai komoditas yang sering dibutuhkan oleh pemerintah.
"Dan tentu saja ini menjadi peluang terutama buat industri dalam negeri, karena dengan demikian akan bisa dilihat produk-produk lokal yang berkualitas dan pasarnya jelas, karena setiap tahun ini rata-rata belanja pemerintah sudah mencapai Rp 1.200 triliun," kata Hendrar.
Mengenai target dari pelaksanaan ICEF 2025 ini, Hendrar berharap bahwa nantinya akan tercipta proses pengadaan barang dan jasa pemerintah yang berasal dari produk-produk asli dalam negeri dengan kualitas yang berdaya saing dan terjaga.
"Soal target, pasti harapannya agar semua pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga, bisa melihat secara langsung bahwa begitu banyak produk-produk dalam negeri yang siap untuk bisa mereka beli, dan juga bisa bermanfaat buat masyarakat yang ada di republik ini," ujarnya.