BGN Mau Bangun 1.542 Dapur MBG Baru, Butuh Anggaran Rp6 Triliun

Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, VIVA – Badan Gizi Nasional (BGN) berencana membangun 1.542 unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan saat rapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Sri Mulyani Sebut RI Butuh Dana Rp 10.302 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur hingga 2029

Kepala BGN Dadan Hindayana mengaku pemerintah belum memiliki lahan sendiri untuk membangun dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu. Ia menjelaskan selama ini pihaknya mengandalkan sistem mitra sehingga yang menyediakan SPPG adalah UMKM.

“Sampai sekarang sampai dengan 1.286 itu 100 persen infrastruktur disiapkan oleh mitra. Jadi Badan Gizi belum membangun satu pun infrastruktur untuk SPPG,” kata Dadan.

Luhut Ungkap Anggaran MBG 2026 Capai Rp 300 Triliun Tahun Depan

Kondisi mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Kalibata

Photo :
  • ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Hingga saat ini, Badan Gizi Nasional masih mencari lahan untuk membangun 1.542 SPPG dari dana APBN.

Dave Laksono Optimis Program MBG Prabowo Akan Bentuk Generasi Kuat dan Cerdas

"Kami sekarang baru dalam tahap untuk perencanaan dan sedang mencari lahan untuk pembangunan 1.542 unit SPPG yang dibiayai oleh APBN," katanya.

Dadan menargetkan bahwa jumlah SPPG akan bertambah 219 unit mitra. Dengan total menjadi 1.505 unit dapur MBG mitra.

"Jadi alhamdulillah program ini berjalan sampai sekarang itu semua berkat kemitraan. Jika kita mengandalkan kepada dana APBN semata, maka sebetulnya program makan bergizi baru akan bisa dilaksanakan bulan Agustus," kata dia.

Di sisi lain, Dadan menegaskan pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp6 triliun untuk membangun 1.542 unit dapur MBG tersebut.

Penerapan program MBG di Kabupaten Tangerang

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

"Kurang lebih sekitar Rp 6 triliun (hanya untuk yang) baru ya," kata Dadan setelah rapat.

Selain itu, Dadan mengatakan bahwa pihaknya akan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjalankan pendidikan sebagai anggota SPPG dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Saat ini, pihaknya baru selesai mendidik 1.994 orang.

"Harus sejalan antara SDM dan infrastruktur. Kami punya perencanaan di Agustus karena SDM-nya sudah selesai itu akan sudah bisa membuka 7.000 SPPG, melayani lebih dari 20 juta (penerima manfaat)," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya