Bursa Asia Anjlok, Pasar Waspadai Potensi Volatilitas Lanjutan

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik melemah pada pembukaan perdagangan Kamis, 15 Mei 2025. Pembalikan arah terjadi setelah sebagian besar indeks menguat pada sesi sebelumnya karena menurunnya tensi ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok 

Bursa Asia Menguat Usai Trump Naikkan Tarif Impor untuk 14 Negara

Kesepakatan AS dan Tiongkok mendapat respons positif dari pasar global, regional maupun domestik. Meskipun telah memperhitungkan tekanan makro terkait tarif puncak, tetapi pasar sedang waspada terhadap gelombang volatilitas kedua.

"Kali ini didorong oleh ketidakpastian kebijakan fiskal dan melemahnya 'data keras' AS,” tulis Analis Citi dalam sebuah catatan yang dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis, 15 Mei 2025.

IHSG Sesi I Bergeser 3 Poin, Saham Ini Naik Dua Digit

Indeks Nikkei 225 merosot 0,90 persen. Begitu pula, indeks Topix melemah sebesar 0,75 persen.

Ilustrasi perang dagang AS-China.

Photo :
  • UK Investor Magazine
Bursa Asia Melemah Setelah Trump Ubah Pelaksanaan Tarif Impor

Di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi sebesar 0,29 persen. Sementara Kosdaq yang terdiri dari emiten berkapitalisasi kecil menyusut 0,37 persen.

Indeks S&P/ASX 200 tergerus 0,24 persen. Kemudian indeks Hang Seng Hong Kong  diperdagangkan pada level 23.554 atau lebih rendah dari penutupan terakhir indeks di posisi 23.640,65.

Wall Street ditutup naik tipis pada penutupan perdagangan semalam. Indeks S&P 500 memperpanjang tren menguat sehingga mendorong indeks acuan ke zona hijau sepanjang tahun.  

Nasdaq Composite melesat 0,72 persen menjadi 19.146,81. Sayangnya,  indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 89,37 poin atau 0,21 persen dan ditutup pada level 42.051,06.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya