Pengguna QRIS Capai 56 Juta, BI Mau Uji Coba dengan China hingga Arab Saudi
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) akan melakukan uji coba Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan China hingga Arab Saudi. Pengguna QRIS hingga saat ini tercatat sudah mencapai 56 juta.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan sejak Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) diluncurkan pada November 2019, telah membuat capaian membangakan bagi Indonesia. Salah satunya, terkait penggunaan QRIS.
"Lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant sudah menggunakan QR Indonesian Standard, QRIS yang sebagian besar UMKM. Bahkan QRIS juga sudah terinterkoneksi dengan negara lain," ujar Perry dalam Kick off Hackathon Bank Indonesia Kamis, 5 Juni 2025.
QRIS.
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Perry menjelaskan, saat ini QRIS sudah bisa digunakan di Malaysia SIngapura, dan Thailand. Bahkan, pada 17 Agustus QRIS sudah bisa digunakan di Jepang, dan BI juga akan melakukan uji coba dengan China.
"Insya Allah 17 Agustus nanti kita bisa gunakan QRIS itu untuk outbound di Jepang. Kita juga akan launching uji-coba QRIS interkoneksinya dengan Tiongkok dan dengan negara-negara lain termasuk Saudi Arabia," terangnya.
Pengguna QRIS di Jawa Tengah mencapai 288 juta orang
- Dok: QRIS
Di samping itu, transaksi BI-FAST juga tumbuh pesat. Layanan transfer milik Bank Indonesia ini jelas Perry, semakin digemari oleh masyarakat. Tercatat volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 335,34 juta transaksi atau tumbuh 42,91 persen year on year (yoy), dengan nilai mencapai Rp 849,51 triliun pada April 2025.Â
"Transaksi BI-FAST yang tumbuh sangat pesat semakin digemari masyarakat dengan biaya yang murah tanpa henti cepat dan aman," terangnya.
Sebagai informasi, hingga April 2025 volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh tinggi sebesar 154,86 persen secara yoy, yang didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.