Polri Tegaskan Komitmen Dukung Swasembada Jagung

Swasembada Jagung (doc: istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program swasembada jagung nasional. Melalui peran aktif membina petani dan menjaga ekosistem pertanian, Polri bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk memperkuat sektor pertanian strategis ini.

Polri Kejar Target Pembangunan 200 SPPG MBG Tahun 2025

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo, selaku Pengawas Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri, mengungkapkan bahwa program panen raya kini telah memasuki tahap signifikan.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan panen di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis 5 Juni 2025.

DPR Apresiasi Kinerja Polri, Singgung Modernisasi Teknologi dan Pengawasan Anggaran

"Di kuartal kedua ini, sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kami melaksanakan panen raya di lahan seluas 440 ribu hektare dengan estimasi hasil panen mencapai lebih dari 1 juta ton," kata Komjen Dedi.

Ilustrasi Produksi Jagung Kementerian Pertanian

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pakar Hukum Ungkap Faktor Kejaksaan Agung Masih Dipercaya Publik

Dedi menegaskan, Polri berkomitmen penuh mendukung target Kementan untuk memproduksi total 4 juta ton jagung sepanjang 2025. Ia mengklaim ada lonjakan signifikan dari capaian semester pertama tahun ini.

"Ini adalah komitmen kami untuk mencapai target 4 juta ton. Hingga semester satu ini, produksi sudah naik 39 persen dibanding semester satu tahun 2024," ujarnya.

Dari sisi perdagangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso menambahkan bahwa Indonesia kini mengalami surplus jagung. Dalam kondisi ini, strategi pemerintah berfokus pada ekspor dan stabilisasi harga agar keuntungan petani tetap terjaga.

"Kita surplus jagung, maka yang harus kita dorong adalah ekspor agar hasil panen terserap baik, harganya bagus, dan semangat bertani masyarakat meningkat," kata Mendag.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menekankan bahwa ekspor jagung bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi bagian dari langkah besar menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Malaysia saja saat ini meminta 240 ribu ton per tahun atau lebih dari 20 ribu ton per bulan, hanya untuk komoditas jagung. Itu belum termasuk permintaan dari negara lain seperti Filipina," ungkap Mendag.

Dengan sinergi lintas kementerian dan dukungan Polri, pemerintah optimis program swasembada jagung akan tercapai, sekaligus membuka peluang ekspor lebih luas ke pasar global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya