Perluas Kemitraan Global Demi Gaet Investor, Kadin dan Pemda Perkuat Sinergi
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James Riady, berkomitmen untuk terus menjalin koordinasi dengan para pengurus Kadin Daerah dan para Kepala Daerah. Ini dilakukan guna membahas berbagai potensi dan peluang investasi di daerahnya masing-masing.
Hal itu diutarakannya usai menggelar Dialogue Breakfast bersama para pengurus Kadin Daerah dan sejumlah Kepala Daerah, seperti misalnya Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid hingga Bupati Kupang, Yosef Lede.
"Jadi ini yang akan terus kita pupuk setiap bulan, supaya bisa lebih diperkuatkan lagi," kata James saat ditemui di kawasan Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Juni 2025.
[Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James Riady, saat ditemui di kawasan Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Juni 2025]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Tak hanya itu, James memastikan bahwa para Kadin Daerah juga harus aktif terlibat dalam berbagai event internasional, guna melebarkan sayapnya untuk menjalin relasi dan menggandeng investor ke Tanah Air.
Terlebih, momentum semacam itu menurutnya juga menjadi langkah mempererat silaturahmi dan koordinasi antara Kadin Indonesia dengan Kadin Daerah.
"Dan juga kalau ada event-event internasional, justru pada saat kita semua keluar negeri bersama, itulah kesempatan juga kita menjadi lebih erat. Karena Kadin keunikannya ya itu, satu kesatuan ya. Persatuan dari pusat ke daerah itu kuat sekali," ujar James.
Menurutnya, upaya menggali potensi dan peluang investasi di berbagai daerah di Indonesia, harus terus dipacu bersama para stakeholder terkait lainnya.
Hal itu mengingat bahwa saat ini Indonesia sudah menjadi negara yang sangat diperhitungkan di kancah global, sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk mendongkrak porsi perdagangan Indonesia kedepannya.
"Jadi yang utamanya tetap, untuk Indonesia itu adalah membangun ekonomi dalam negeri. Karena kita memiliki pasar yang sudah mendekati 300 juta penduduk," kata James.
"Namun demikian, pasar dunia itu juga pasar besar yang mana Indonesia itu harus mulai memikirkan bagaimana bisa meningkatkan porsi perdagangan luar negeri itu dibanding ekonomi total kita," ujarnya.